DPR Ajak Insinyur Perempuan Dorong Inovasi Teknologi di Tanah Air

Minggu, 15 September 2019 - 21:52 WIB
DPR Ajak Insinyur Perempuan Dorong Inovasi Teknologi di Tanah Air
DPR Ajak Insinyur Perempuan Dorong Inovasi Teknologi di Tanah Air
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR sekaligus Ketua Women Engineers Forum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hetifah Sjaifudian mengajak para insinyur perempuan Indonesia untuk mendorong inovasi teknologi serta mendorong perempuan-perempuan Indonesia untuk ikut mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

“Potensi insinyur perempuan sangat besar bahkan tidak jarang dari mereka terlibat dalam pembangunan infrastruktur skala besar atau mega project lainnya. Walau begitu masih ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kiprah perempuan di dunia keinsinyuran,” ujar Hetifah kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Hetifah menjelaskan, dirinya baru saja mengikuti Women Engineers Summit (WES) yang diselenggarakan PII di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta pada 12 September 2019 lalu. Acara tersebut mengekspose berbagai inovasi dari para insinyur perempuan di negara-negara ASEAN.

“Berbagai inovasi dan best practices dari para insinyur perempuan di negara-negara ASEAN itu telah berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya.

Karena itu, lanjut Hetifah, guna mendorong kiprah insinyur perempuan Indonesia, WES membuat empat rekomendasi untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan berbagai inovasi dan meningkatkan representasi perempuan di dunia keinsinyuran.

Pertama, kata dia, perlu dibangun satu platform digital dalam mengelola pengetahuan yang ada sebagai database dan wadah penempatan informasi hasil karya-karya insinyur perempuan. Kedua, perlu pemahaman lebih baik tentang peran, kondisi dan permasalahan insinyur perempuan di ASEAN yang dapat melalui studi komparatif yang sistematis di masing-masing negara.

Ketiga, sambungnya, perlu mendorong gerakan yang lebih masif untuk meningkatkan ketertarikan anak perempuan agar mau mendalami bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Dan keempat, mendorong kepemimpinan insinyur perempuan di asosiasi profesi, tempat kerja, dan masyarakat secara umum.

“Saya yakin insinyur perempuan di Indonesia dan negara ASEAN lainnya siap mendorong penggunaan inovasi teknologi untuk mengentaskan permasalahan masyarakat dan mencapai target pembangunan berkelanjutan seperti kemiskinan, sanitasi, air bersih, energi terbarukan, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Selain itu, ia menambahkan, keempat rekomendasi ini telah disampaikannya dalam AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organisations) Governing Board Meeting pada 13 September 2019 lalu untuk ditindaklanjuti.

“Saya berharap bahwa dengan upaya ini, insinyur perempuan Indonesia bisa berkontribusi aktif dalam inovasi dan teknologi di Tanah Air,” harapnya.

Perlu diketahui, bahwa Women Engineers Summit (WES) ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan CAFEO37 Indonesia yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diikuti 999 delegasi dari 10 negara ASEAN, acara ini berlangsung pada 11-14 September 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3127 seconds (0.1#10.140)