DPR Apresiasi Upaya Menteri BUMN dan Menlu Hadirkan Vaksin Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi telah melakukan kunjungan kerja ke China beberapa hari lalu.
Hasilnya, Indonesia mendapatkan komitmen hingga 40 juta dosis bahan vaksin Corona (Covid-19) dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac mulai November 2020 hingga Maret 2021.
(Baca juga: Kasus Baru di UEA, Total 1.356 WNI Terkonfirmasi Covid-19)
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade mengapresiasi upaya Erick Thohir menghadirkan vaksin di tengah-tengah masyarakat, di samping menunggu vaksin merah putih produksi dalam negeri.
(Baca juga: Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi Harap Diproduksi di Dalam Negeri)
Dia berpendapat, Erick diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk secepatnya mencari solusi di tengah Pandemi Covid-19, salah satunya penyediaan vaksin.
Diketahui, selain Menteri BUMN, Erick juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "Saya rasa langkah Menteri BUMN ini harus kita apresiasi, kita dukung, kita harus mencari solusi, mencari segala upaya mana yang berpotensi untuk bisa menyembuhkan masyarakat bisa menghasilkan vaksin," ujar Andre kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).
Politikus Partai Gerindra ini berpendapat, tujuan kerjasama business to business (B2B) antara Bio Farma dan Sinovac untuk ketersediaan bahan baku vaksin dan mempercepat menghadirkan vaksin adalah langkah yang harus didukung.
"Masa kita tunggu lagi vaksin yang akan muncul di akhir 2022, bisa ketinggalan kita, kan pemerintah berkewajiban harus mencari solusi yang terbaik dan tercepat," ungkapnya.
Dengan ditemukannya vaksin, dia menyatakan sebagai senjata untuk memerangi Corona agar pandemi yang berdampak ke segala lini itu dapat cepat teratasi, sehingga pertumbuhan ekonomi segera bangkit kembali. "Saya rasa ini langkah yang cepat, supaya Covid-19 cepat kita perangi, cepat selesai, ekonomi kita bisa pulih, ekonomi kita bisa bangkit kembali," katanya.
Menurut dia, masyarakat saat ini membutuhkan vaksin agar pandemi Corona ini segera bisa teratasi, kemudian masyarakat bisa kembali hidup normal, pelajar bisa kembali bersekolah, dan tidak ada lagi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Yang dibutuhkan rakyat itu kan vaksin, lalu vaksin ditemukan bisa diberikan ke masyarakat, lalu ekonomi kita bangkit, itu yang dibutuhkan rakyat sekarang, kalau yang berdebat-debat itu tidak pernah turun ke rakyat tidak tahu, tidak mendengar aspirasi rakyat, rakyat butuh sekarang ekonomi bisa pulih. Mereka bisa makan, mereka tidak kena PHK, mereka bisa bekerja, anak mereka bisa sekolah itu yang dibutuhkan rakyat sekarang," jelasnya.
Dirinya berencana, mendaftarkan diri menjadi relawan uji klinis III vaksin Corona gelombang berikutnya. "Insya Allah saya juga berencana, mungkin bulan September saya juga akan mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis vaksin Covid-19 ini," pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekadar mengolah dan mendistribusikan, melainkan juga ada unsur transfer teknologi.
Lihat Juga: Resmikan Antara Heritage Center, Erick Thohir: Jaga Cagar Budaya dan Hadirkan Informasi Berkualitas
Hasilnya, Indonesia mendapatkan komitmen hingga 40 juta dosis bahan vaksin Corona (Covid-19) dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac mulai November 2020 hingga Maret 2021.
(Baca juga: Kasus Baru di UEA, Total 1.356 WNI Terkonfirmasi Covid-19)
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade mengapresiasi upaya Erick Thohir menghadirkan vaksin di tengah-tengah masyarakat, di samping menunggu vaksin merah putih produksi dalam negeri.
(Baca juga: Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi Harap Diproduksi di Dalam Negeri)
Dia berpendapat, Erick diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk secepatnya mencari solusi di tengah Pandemi Covid-19, salah satunya penyediaan vaksin.
Diketahui, selain Menteri BUMN, Erick juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "Saya rasa langkah Menteri BUMN ini harus kita apresiasi, kita dukung, kita harus mencari solusi, mencari segala upaya mana yang berpotensi untuk bisa menyembuhkan masyarakat bisa menghasilkan vaksin," ujar Andre kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).
Politikus Partai Gerindra ini berpendapat, tujuan kerjasama business to business (B2B) antara Bio Farma dan Sinovac untuk ketersediaan bahan baku vaksin dan mempercepat menghadirkan vaksin adalah langkah yang harus didukung.
"Masa kita tunggu lagi vaksin yang akan muncul di akhir 2022, bisa ketinggalan kita, kan pemerintah berkewajiban harus mencari solusi yang terbaik dan tercepat," ungkapnya.
Dengan ditemukannya vaksin, dia menyatakan sebagai senjata untuk memerangi Corona agar pandemi yang berdampak ke segala lini itu dapat cepat teratasi, sehingga pertumbuhan ekonomi segera bangkit kembali. "Saya rasa ini langkah yang cepat, supaya Covid-19 cepat kita perangi, cepat selesai, ekonomi kita bisa pulih, ekonomi kita bisa bangkit kembali," katanya.
Menurut dia, masyarakat saat ini membutuhkan vaksin agar pandemi Corona ini segera bisa teratasi, kemudian masyarakat bisa kembali hidup normal, pelajar bisa kembali bersekolah, dan tidak ada lagi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Yang dibutuhkan rakyat itu kan vaksin, lalu vaksin ditemukan bisa diberikan ke masyarakat, lalu ekonomi kita bangkit, itu yang dibutuhkan rakyat sekarang, kalau yang berdebat-debat itu tidak pernah turun ke rakyat tidak tahu, tidak mendengar aspirasi rakyat, rakyat butuh sekarang ekonomi bisa pulih. Mereka bisa makan, mereka tidak kena PHK, mereka bisa bekerja, anak mereka bisa sekolah itu yang dibutuhkan rakyat sekarang," jelasnya.
Dirinya berencana, mendaftarkan diri menjadi relawan uji klinis III vaksin Corona gelombang berikutnya. "Insya Allah saya juga berencana, mungkin bulan September saya juga akan mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis vaksin Covid-19 ini," pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekadar mengolah dan mendistribusikan, melainkan juga ada unsur transfer teknologi.
Lihat Juga: Resmikan Antara Heritage Center, Erick Thohir: Jaga Cagar Budaya dan Hadirkan Informasi Berkualitas
(maf)