GP Ansor Siap Wujudkan Tantangan Wapres Terpilih

Rabu, 04 September 2019 - 17:53 WIB
GP Ansor Siap Wujudkan Tantangan Wapres Terpilih
GP Ansor Siap Wujudkan Tantangan Wapres Terpilih
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Gus Yaqut Cholil Qoumas menegaskan siap mewujudkan harapan dan tantangan Wapres terpilih, KH Ma’ruf Amin yang menginginkan Ansor melahirkan startup berkelas Unicorn dan mewujudkan gagasan NU Connect.

NU Connect adalah platform jejaring yang mampu mengonsolidasikan potensi ekonomi kaum Nahdlyin.

“Salah satu tantangan ke depan adalah dunia digital. Kiai Ma'ruf kemarin meminta Ansor untuk mengonsolidasi kader agar jadi motor Gerakan NU. Kiai Ma’ruf juga meminta kader Ansor menjembatani berbagai potensi ekonomi Nahdliyin, khususnya yang dirintis kalangan muda NU dalam bentuk startup maupun model ekonomi digital lainnya. Kita siap mewujudkan tantangan itu,” tutur pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini di lokasi Pelatihan Kader Nasional (PKN) Ansor ke VII, di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Rabu (4/9/2019).

Gus Yaqut menegaskan Ansor sudah beberapa kali merintis sejumlah startup, di antaranya Ansor Apps, Ansoruna hingga digitalisasi data kader Ansor beserta potensi ekonomi di Ranting dan Cabangnya masing-masing.

“Sebagian ada yang kurang berhasil, namun kan biasa jatuh-bangun dalam mengembangkan model usaha kader harus selalu kita ujicobakan sesuai pangsa pasarnya. Saat ini kita merintis marketplace yang mudah diakses seluruh lapisan masyarakat dan mudah diaplikasikan seluruh kader," tuturnya.

Dia optimistis bisa mewujudkan harapan Kiai. Karena kita punya banyak kader dengan berbagai potensinya. Kader kita juga banyak yang menjadi produsen produk garmen, tekstil, pertanian, peternakan hingga kuliner dan lain-lain.

"Mereka hanya butuh dikembangkan dan dibukakan aksesnya dari hulu hingga ke hilir, ke pemasarannya. Sementara kita juga punya banyak kader yang bisa jadi pangsa pasar. Jadi tinggal dijembatani,” paparnya.

Gus Yaqut juga mengurai agenda Ansor untuk mengembangkan filantropi yang professional dan terpercaya. Sebab, jika merujuk pada exit poll sejumlah Lembaga survei pada Pemilu lalu, tentang jumlah warga NU yang mencapai 125 juta orang, sebetulnya merupakan potensi yang perlu dibangkitkan kesadarannya untuk berjuang bersama menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan mau bersama membesarkan NU.

“Kalau kita melakukan pendataan Aghniya di NU, maksud saya kaya dalam definisi NU bukan versi BPS dan Bank Dunia. Kalau warga NU ada 125 juta versi exit poll LSI. Satu juta saja warga NU mau mewakafkan dananya 1 juta rupiah, bisa didepositokan senilai Rp1 triliun. Dana itu bisa dikelola untuk mengembangkan organisasi sekaligus memberdayakan masyarakat. Sebetulnya gagasan itu banyak. Satu hal yang perlu dibangun, adalah trust. Trust ini bisa dimulai dengan apa yang disampaikan Ketum PBNU, soal profesionalitas kader. Ini pekerjaan yang harus dilakukan bersama,” tuturnya.

Sementara, Ketua SC PKN Ansor VII, Ruchman Bashori mengungkapkan, dalam setiap agenda PKN, salah satu persyaratan utama bagi pesertanya adalah mengajukan proyek strategis yang akan dikembangkan pasca PKN.

Proyek strategis tersebut, sambung dia, harus memiliki dampak positif untuk dirinya, untuk organisasi serta untuk masyarakat sekitarnya.

“Dalam PKN kali ini, 45 persen dari peserta mengangkat enterpreneurship di bidang digital dan pengembangan potensi ekonomi daerah, dalam proyek strategisnya. Kita akan lihat outputnya dalam menguatkan kelembagaan dan peran Ansor di masyarakat. Beberapa alumni PKN juga sudah merintis startup yang orientasinya turut mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat,” tuturnya.

Sejumlah peserta, menurut Ruchman juga mengajukan rancangan dakwah digital yang mengedepankan Islam ramah, toleran dan menghargai NKRI. “Ini juga penting untuk mengeliminir dakwah intoleran yang berpotensi memecah belah bangsa,” tuturnya.

Sebelumnya, Wapres terpilih KH Ma’ruf Amin, dalam pembukaan PKN Ansor VII, di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara meminta Gerakan Pemuda Ansor untuk menjadi ‘dinamo’ yang bisa menggerakkan masyarakat, serta berperan aktif mengembangkan ekonomi keumatan melalui pemanfaatan teknologi 4.0.

"Sekarang sudah masuk dengan era digitalisasi, dunia online, dan tumbuhnya startup. Pemuda Ansor harus ambil peran (pengembangan startup-red), dan nantinya bisa menjadi unicorn, ada detacorn. Kader Ansor juga harus terus bergerak dan menggerakkan. Jangan statis seperti gasing, tapi harus seperti dinamo. Bukan hanya berputar-putar, tapi harus mampu bergerak maju dan menggerakkan banyak pihak, memberi manfaat kepada banyak pihak," ujarnya
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5176 seconds (0.1#10.140)