Tak Singgung Soal Kabinet Saat Jumpa Jokowi, PBB Siapkan Kader jika Dibutuhkan
A
A
A
JAKARTA - Jajaran Pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) kemarin bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Di Pimpin Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra, PBB membawa 40 pengurus saat diterima Jokowi. PBB menjadi partai pendukung koalisi Jokowi-KH. Ma'ruf Amin yang terakhir diterima Presiden terpilih tersebut.
Ketua bidang Pemenangan Presiden DPP PBB, Sukmo Harsono mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi sebagai wujud kebersamaan setelah berjuang di Pilpres hingga menghadapi gugatan di Mahkamah Kontitusi (MK).
"Saya sudah kampanye selama 8 bulan, maka ketika kemudian hasil pilpres dibawa ke MK, ya sudah saya lanjutkan kerja saja, semua saya percayakan sidang MK pada Prof Yusril dan alhamdulillah menang " demikian salah satu statmen pak Jokowi," ujar Sukmo saat dihubungi SINDOnews, Jumat (2/8/2019).
Selebihnya, kata Sukmo, PBB dan Jokowi bicara hal-hal yang ringan perihal perundang-undangan dan cita cita Jokowi untuk meningkatkan income perkapita dengan perbaikan sektor-sektor investasi agar membawa manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia.
Menurut Sukmo, dalam pertemuan itu, Ketua Umum Yusril dan sekjend tidak menyinggung soal kabinet. Sebab mengenai hal tersebut menjadi hak prerogatif presiden.
"Tetapi kader PBB siap bila dibutuhkan untuk membantu mewujudkan visi Indonesia, demikian pengantar singkat dalam dialog. Selebihnya doa dari PBB agar pak Jokowi sukses dalam mempimpin 5 tahun ke depan," tandasnya.
Ketua bidang Pemenangan Presiden DPP PBB, Sukmo Harsono mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi sebagai wujud kebersamaan setelah berjuang di Pilpres hingga menghadapi gugatan di Mahkamah Kontitusi (MK).
"Saya sudah kampanye selama 8 bulan, maka ketika kemudian hasil pilpres dibawa ke MK, ya sudah saya lanjutkan kerja saja, semua saya percayakan sidang MK pada Prof Yusril dan alhamdulillah menang " demikian salah satu statmen pak Jokowi," ujar Sukmo saat dihubungi SINDOnews, Jumat (2/8/2019).
Selebihnya, kata Sukmo, PBB dan Jokowi bicara hal-hal yang ringan perihal perundang-undangan dan cita cita Jokowi untuk meningkatkan income perkapita dengan perbaikan sektor-sektor investasi agar membawa manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia.
Menurut Sukmo, dalam pertemuan itu, Ketua Umum Yusril dan sekjend tidak menyinggung soal kabinet. Sebab mengenai hal tersebut menjadi hak prerogatif presiden.
"Tetapi kader PBB siap bila dibutuhkan untuk membantu mewujudkan visi Indonesia, demikian pengantar singkat dalam dialog. Selebihnya doa dari PBB agar pak Jokowi sukses dalam mempimpin 5 tahun ke depan," tandasnya.
(pur)