Modernisasi China Buka Peluang Kerja Sama Berkelanjutan dengan Indonesia

Jum'at, 26 Juli 2024 - 17:39 WIB
loading...
Modernisasi China Buka...
Talkshow bertajuk Peluang Global dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru digelar di Jakarta. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Talkshow bertajuk 'Peluang Global dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru' digelar di Jakarta. Acara ini membahas berbagai aspek untu memberikan wawasan mendalam dan berbagi pandangan strategis mengenai bagaimana kedua negara dapat saling memanfaatkan peluang bagi pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Talkshow yang digelar Bharata Online dan CGTN Indonesia berkolaborasi dengan Nanyang Bridge Media digelar, Selasa (23/7/2024). Hadir dalam acara tersebut, Prof Xu Liping (Peneliti Institut Asia Pasifik dan Strategi Global dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok); Veronika Sintha Saraswati (Kepala Program Hubungan Internasional di Lembaga Studi Kemitraan Indonesia-Tiongkok); Sukron Makmun (Wakil Sekretaris Jenderal PERHATI/Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia); Christine Susanna Thjin (Direktur Kajian Strategis Gentala Institute); dan Humprey Arnaldo Russel (Ketua ASEAN-China Research Center, CSGS Universitas Indonesia).

Dalam sambutannya, Presiden China Media Group (CMG), Shen Haixiong mengatakan, sidang pleno ke-3 Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20 yang menjadi sorotan dunia baru saja ditutup dengan sukses digelar di Beijing.

"Modernisasi ala Tiongkok yang menekankan kepemimpinan PKT, kepentingan rakyat, inovasi, dan pemerintahan berbasis hukum, terus membuka prospek yang luas dalam reformasi dan keterbukaan. Presiden Xi Jinping juga menekankan bahwa reformasi dan keterbukaan telah membawa perubahan mendalam di Tiongkok dan dunia," kata Shen Haixiong dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).

Prof Xu Liping berpendapat bahwa sidang pleno kali ini menampilkan keberanian dan tekad Tiongkok untuk secara tegas mendorong reformasi dan keterbukaan, serta komitmen terus menyediakan peluang pembangunan bagi dunia. "Hasil terpenting sidang pleno kali ini adalah memeriksa dan menerima baik Keputusan Komite Sentral PKT mengenai pedalaman lebih lanjut reformasi komprehensif dan mendorong modernisasi ala Tiongkok," katanya.

Pada diskusi kali ini, Veronika Sintha Saraswati menggarisbawahi bagaimana inisiatif pembangunan Tiongkok, khususnya melalui BRI, selaras dengan kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.

Sukron Makmun juga memaparkan pandangannya topik "Pembangunan hijau" yang menjadi tren di seluruh dunia. "Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mencapai kemajuan besar di bidang inovasi teknologi kendaraan listrik (EV), baterai energi baru, dan fotovoltaik yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di dalam negeri, tetapi juga memberikan daya baru bagi transformasi energi di dunia," katanya.

Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pembangunan berkelanjutan dan bagaimana negara-negara lain bisa belajar dari pengalaman dan kebijakan Tiongkok dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Selain kedua narasumber tersebut, Christine Susanna Thjin juga membahas transformasi digital Tiongkok dan bagaimana modernisasi yang dicapai dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia serta negara-negara lain. Transformasi digital Tiongkok telah mempercepat proses modernisasi negara tersebut, dengan pemerintah memainkan peran kunci dalam mengatur kebijakan dan peraturan, meskipun peran sektor swasta dan investasi asing juga penting.

Humprey Arnaldo Russel turut mendiskusikan dampak dari reformasi Tiongkok terhadap Indonesia serta kerja sama regional, khususnya dengan negara-negara ASEAN.

"Hasil kerja sama di bidang ekonomi, penelitian, budaya, dan lain sebagainya itu membuat kemajuan Tiongkok itu tidak hanya dirasakan oleh Tiongkok sendiri, tetapi negara lain juga ikut merasakan dampak positifnya," ujarnya.

Dengan diadakannya talkshow ini diharapkan dapat mendorong terciptanya pemahaman yang lebih baik dan sinergi antara Tiongkok dan Indonesia dalam memanfaatkan peluang ekonomi global di era reformasi baru Tiongkok. Serta mendapatkan wawasan berharga mengenai bagaimana strategi dan inovasi dapat diterapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)