Suap Garuda Indonesia, KPK Temukan Puluhan Rekening Transaksi di Luar Negeri

Kamis, 11 Juli 2019 - 17:41 WIB
Suap Garuda Indonesia, KPK Temukan Puluhan Rekening Transaksi di Luar Negeri
Suap Garuda Indonesia, KPK Temukan Puluhan Rekening Transaksi di Luar Negeri
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan puluhan rekening yang menjadi sarana transaksi uang dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Juri Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, KPK terus melakukan pengembangan penyidikan kasus dugaan suap pengadaan pesawat Air bus SAS sebanyak 50 buah dan 11 mesin Rolls Royce Holding Plc pada PT Garuda Indonesia (persero) Tbk kurun 2005-2014‎.

Salah satu upayanya KPK berkoordinasi dan menjalin komunikasi internasional dengan otoritas negara di luar negeri. Selama proses penyidikan untuk dua orang tersangka, tutur Febri, KPK telah menemukan adanya puluhan rekening yang diduga menjadi sarana transaksional.

"Jadi kami telah menemukan ada puluhan rekening yang berada di luar negeri. Tentu kami harus melakukan tracing (penelusuran) lebih lanjut satu persatu untuk melihat mana saja aliran dana yang ada di rekening-rekening tersebut yang terkait dengan tersangka dan terkait dengan perkara ini," ujar Febri saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (11/9/2019).

Dua orang tersangka yang telah ditetapkan yakni penerima suap Direktur Utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk ‎2005-2014 Emirsyah Satar dan pemberi suap Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd yang juga pendiri Mugi Rekso Abadi (MRA) Group Soetikno Soedarjo.‎ Nilai suap yang diterima Emirsyah dari Soetikno dalam bentuk uang euro 1,2 juta dan USD180.000 atau senilai setara Rp20 miliar dan berbentuk barang senilai USD2 juta (setara Rp26 miliar) yang tersebar di Singapura dan Indonesia.

Febri melanjutkan, penyidik telah mengetahui secara pasti rekening siapa saja dan di negara mana saja transaksi uang terjadi. Tapi dia mengatakan, saat ini KPK belum bisa menyampaikannya ke publik termasuk jumlah uang yang ditransaksikan. Musababnya, ujar dia, proses penyidikan masih sedang berjalan.

"Yang jelas puluhan rekening yang diduga digunakan untuk transaksi ini memang temuan baru dalam proses penyidikan kasus ini. Tentu perlu kami gali lebih dalam, termasuk dalam pemeriksaan saksi maupun tersangka," bebernya.

Mantan pegawai fungsional pada Direktorat Gratifikasi KPK ini membeberkan, tersangka Emirsyah Satar diperiksa penyidik pada Rabu (10/7/2019). Sehari sebelumnya penyidik juga memeriksa Soetikno Soedarjo sebagai tersangka. Pada Kamis (11/7/2019) ini, penyidik memeriksa mantan Manager Administrasi and Finance Connaught Internasional Sallyawati Rahardja sebagai saksi untuk tersangka Emirsyah.

"Pemeriksaan tersangka juga akan kami lakukan pekan depan," imbuhnya.

Febri menambahkan, penanganan dugaan suap serta penelusuran puluhan rekening di luar negeri juga telah dilakukan dan ditangani penegak hukum otoritas negara lain. Karenanya proses koordinasi dan komunikasi dengan negara lain terus diintensifkan KPK. Proses ini, menurut Febri, sama seperti saat KPK menangani beberapa perkara lain yang juga terjadi di luar negeri

"Jadi memang dalam penanganan perkara suap pesawat Garuda Indonesia ini kami membutuhkan waktu. Tentu KPK juga harus cermat dan hati-hati agar kemudian konstruksi perkara ini menjadi jauh lebih kuat," ucapnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4323 seconds (0.1#10.140)