Kemenpora Siapkan Mental Atlet Jelang Olimpiade 2024
loading...
A
A
A
Pelatnas jangka panjang ini digelar untuk memastikan bahwa atlet yang dipersiapkan adalah yang terbaik di nomor masing-masing. Program ini tidak hanya mempersiapkan atlet secara fisik, tetapi juga membentuk mental juara sejak dini melalui kompetisi-kompetisi tingkat dunia.
"Kita ikut sertakan atlet dalam pertandingan tingkat dunia, seperti panjat tebing mulai pelatnas dari 2020 sampai sekarang dan mengikutkan mereka ke pertandingan kejuaraan dunia. Setiap tahun ada 6 sampai 10 kejuaraan dunia," kata Surono.
Menurut dia, program Pelatnas jangka panjang ini penting dilakukan mengingat Kemenpora juga fokus pada cabor-cabor prioritas yang berpeluang meraih prestasi di Olimpiade 2024. Cabor-cabor prioritas ini akan menjalani Pelatnas yang intensif, termasuk pada nomor dan atlet yang punya peluang menang sangat tinggi.
Contohnya cabor yang mendapatkan perhatian khusus adalah panjat tebing. Kemenpora telah menggelar Pelatnas panjat tebing sejak 2020 sebagai persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 dan mengikutsertakan para atletnya berkompetisi dalam 6-10 kejuaraan dunia setiap tahunnya.
Upaya serupa juga dilakukan pada cabor angkat besi. Para atlet telah melakukan persiapan sejak awal, termasuk penyesuaian waktu latihan dengan waktu pertandingan sebenarnya. Kemenpora juga menyediakan peralatan yang identik dengan yang digunakan di Olimpiade seperti alat panjat, sepatu, hingga pengukur waktu.
Begitu juga dengan beberapa cabor lain yang telah dilakukan persiapan secara matang. Cabor bulu tangkis misalnya juga melakukan persiapan dalam Pelatnas dengan melakukan simulasi pertandingan semirip mungkin dengan kondisi di pertandingan sesungguhnya nanti. Termasuk penggunaan shuttlecock hingga karpet dibuat seidentik mungkin dengan yang digunakan di Olimpiade Paris 2024.
“Cuaca juga diatur agar sesuai dengan cuaca di Paris, sehingga para atlet sudah terbiasa saat Olimpiade berlangsung,” kata Surono.
"Kita ikut sertakan atlet dalam pertandingan tingkat dunia, seperti panjat tebing mulai pelatnas dari 2020 sampai sekarang dan mengikutkan mereka ke pertandingan kejuaraan dunia. Setiap tahun ada 6 sampai 10 kejuaraan dunia," kata Surono.
Menurut dia, program Pelatnas jangka panjang ini penting dilakukan mengingat Kemenpora juga fokus pada cabor-cabor prioritas yang berpeluang meraih prestasi di Olimpiade 2024. Cabor-cabor prioritas ini akan menjalani Pelatnas yang intensif, termasuk pada nomor dan atlet yang punya peluang menang sangat tinggi.
Contohnya cabor yang mendapatkan perhatian khusus adalah panjat tebing. Kemenpora telah menggelar Pelatnas panjat tebing sejak 2020 sebagai persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 dan mengikutsertakan para atletnya berkompetisi dalam 6-10 kejuaraan dunia setiap tahunnya.
Upaya serupa juga dilakukan pada cabor angkat besi. Para atlet telah melakukan persiapan sejak awal, termasuk penyesuaian waktu latihan dengan waktu pertandingan sebenarnya. Kemenpora juga menyediakan peralatan yang identik dengan yang digunakan di Olimpiade seperti alat panjat, sepatu, hingga pengukur waktu.
Begitu juga dengan beberapa cabor lain yang telah dilakukan persiapan secara matang. Cabor bulu tangkis misalnya juga melakukan persiapan dalam Pelatnas dengan melakukan simulasi pertandingan semirip mungkin dengan kondisi di pertandingan sesungguhnya nanti. Termasuk penggunaan shuttlecock hingga karpet dibuat seidentik mungkin dengan yang digunakan di Olimpiade Paris 2024.
“Cuaca juga diatur agar sesuai dengan cuaca di Paris, sehingga para atlet sudah terbiasa saat Olimpiade berlangsung,” kata Surono.
(jon)