BNPT Perkuat Public Resilience di Lingkungan Kampus

Selasa, 09 Juli 2024 - 21:22 WIB
loading...
A A A
Untuk itu, melalui kegiatan Kampus Kebangsaan ini dirinya mengajak seluruh pihak, khususnya para civitas academica, untuk senantiasa meningkatkan ketahanan diri dari pengaruh paham radikal terorisme seraya membangun deteksi dini melalui kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

"Sesuai dengan tema yang diusung pada kegiatan Kampus Kebangsaan ini, yaitu 'Jaga Kampus Kita', mari kita sama-sama menjaga kampus kita secara komprehensif dan pentingnya meningkatkan edukasi dan literasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan terhindar dari paparan pemahaman yang ekstrem," kata alumni Akmil 1990 ini.

Dalam kesempatan tersebut Rektor UIN SMH Prof Dr Wawan Wahyudin mengapresiasi langkah BNPT yang telah menggelar program Penguatan Kampus Kebangsaan untuk kalangan mahasiswa di kampusnya. "Secara pribadi apalagi secara lembaga saya mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada BNPT, di mana kampus kami dijadikan sebagai Kampus Kebangsaan. Karena memang disamping kewajiban dan juga pertaruhan tidak hanya masa kini, tetapi hingga masa mendatang bahwa NKRI itu harus kita jaga. Dan kampus harus tampil karena di dalamnya ada generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan," kata Prof Wawan.

Selama ini pihaknya telah menanamkan nilai nilai kebangsaan kepada seluruh sivitas akademika melalui penguatan PBNU yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Di mana PBNU itu secara intens kami berikan bahkan masuk di mata kuliah. Selain itu juga dalam tata kehidupan sehari-hari kita sampaikan untuk memahami bahwa berbangsa dan bernegara ini sudah kesepakatan bersama oleh para pendiri bangsa baik dari NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, Al Washliyah, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Mathlaul Anwar, TNI, Polri dan bahkan umat non Islam lainnya pada waktu itu," ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan BNPT dengan menggelar Kampus Kebangsaan bagi mahasiswa ini dinilainya sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan penjelasan mengenai bahaya paham radikalisme dan terorisme. Karena sejatinya hal tersebut sebagai upaya untuk mengingat diri bagi mahasiswa itu sendiri yang masih dalam tahap perkembangan kejiwaan.

"Namun mereka pun dengan sentuhan keagamaan dan sentuhan keilmuan mereka merasa tanggung jawab untuk bagaimana tidak hanya menyerapan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keluarga, bahkan kampus dan bahkan juga untuk negaranya. Itu yang kita inginkan sampai ke titik pemahaman yang sangat mendalam tidak hanya sebagai wawasan pengetahuan tapi terimplementasikan dalam kehidupannya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Prof Dr Ahmad Sainul Hamdi yang turut hadir sebagai narasumber dalam sesi diskusi panel menjelaskan, gerakan intoleransi mengejar lulusan atau mahasiswa kampus ternama yang mencetak pegawai negeri, yang mencetak guru. "Paham radikal dan intoleran membutuhkan perlindungan dari pejabat dan paham ini dapat mudah didistribusi melalui guru. Oleh karena itu, dibutuhkan ketahanan dari pihak akademisi seperti kampus agar memiliki ketahanan dalam paham yang menyimpang," kata Ahmad Sainul Hamdi.

Kampus juga sebagai tempat untuk mencetak pendidik, yang mana pendidik itu sendiri juga dapat mempengaruhi cara pandang peserta didik. "Apabila ada benih-benih radikal, pasti akan rentan sampai ke peserta didik dan itu akan tumbuh menjadi tokoh masyarakat. Untuk itu, diharapkan ada filter dan penguatan di lingkungan kampus untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi," katanya.

Untuk diketahui, dalam acara yang dihadiri tidak kurang sebanyak 300 orang sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Banten, Mayjen TNI Roedy Widodo didampingi Direktur Pencegahan Prof Dr Irfan Idris, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kolonel Sus Dr Hariyanto, beserta staf dan Ketua FKPT Banten KH Amas Tadjuddin beserta jajaran pengurus.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)