BNPT Perkuat Public Resilience di Lingkungan Kampus

Selasa, 09 Juli 2024 - 21:22 WIB
loading...
BNPT Perkuat Public...
Penguatan Kampus Kebangsaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, di Serang, Kamis (4/7/2024). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Lembaga pendidikan di Tanah Air masih menghadapi tantangan besar dalam menghadapi intoleransi, kekerasan, serta penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Generasi muda, baik anak-anak, pelajar, dan remaja masih menjadi target rekrutmen kelompok radikalisme dan terorisme.

Setelah menjalankan program Sekolah Damai di lingkungan pelajar dan guru di berbagai daerah untuk mencegah dosa besar di lingkungan pendidikan yaitu intoleransi, kekerasan, dan bullying, sebagai salah satu program prioritas di 2024, kini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyasar ke kalangan akademisi dan mahasiswa untuk mencegah penyebaran paham tersebut melalui proram Penguatan Kampus Kebangsaan.

Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo mengatakan, BNPT memiliki visi yang dituangkan dalam dokumen rencana strategis, yaitu negara dan masyarakat aman dari ancaman maupun tindak pidana terorisme dalam rangka terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.

"Rencana strategis tersebut tentunya memiliki misi untuk memberikan perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga dari ancaman tindak pidana terorisme, termasuk di dalamnya memberikan perlindungan dan pencegahan dari pengarah paham radikalisme dan terorisme bagi kalangan generasi muda di antaranya pelajar dan mahasiswa," kata Mayjen TNI Roedy Widodosaat membuka acara Penguatan Kampus Kebangsaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten di Serang, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya, BNPT selama ini menggunakan seluruh potensi nasional untuk melawan ideologi radikalisme dan terorisme guna menjaga generasi muda dengan konsep Pentahelix dengan kerja sama dan kolaborasi secara multipihak yang melibatkan beberapa unsur yang salah satunya kalangan akademisi.

"Pentahelix ini artinya multipihak. Ini menandakan tantangan dalam menghadapi terorisme berada di semua lini. Kita kembangan terus penetrasi kita ke semua pihak termasuk di lingkungan kampus melalui kampus Kebangsaan yang sekarang digelar di UIN Banten ini. Semua pihak harus melawan ideologi terorisme," kata mantan Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT ini.

Dijelaskan, Kampus Kebangsaan adalah salah satu program yang sudah dicanangkan Kepala BNPT Komjen Pol Rykco Amelza Dahniel di 2024 untuk dilakukan di level-level perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Sebelumnya juga ada program Sekolah Damai yang menyasar kalangan pelajar dan guru.

"Kampus Kebangsaan ini adalah upaya kami dari BNPT untuk meningkatkan public resilience dan public awareness yang mejadi daya tangkal di lapisan civitas Academica sehingga dapat menangkal dan mencegah paham tersebut," katanya.

Program Kampus Kebangsaan dinilai penting diberikan kepada kalangan mahasiswa karena mereka adalah bagian dari generasi muda yang masuk dalam bagian dari pemberdayaan perempuan anak dan remaja BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme sebagai mitra BNPT di setiap provinsi.

"Untuk itu perlu diberikan pembekalan mulai dari individu, lingkungan, kelompok ataupun komunitas, level masyarakat terdekat seperti mahasiswa, sehingga nanti setiap wilayah akan tercipta suatu ketahanan wilayah yang kita sebut sebagai public resilience. Ini sebagai upaya peningkatan daya tahan untuk masyarakat dalam rangka penangkalan, melawan, mencegah, mendeteksi atau cegah dini terhadap paham radikalisme dan terorisme yang ada di lingkungan sekitarnya," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Soal Prajurit Masuk...
Soal Prajurit Masuk Kampus, Mabes TNI: Tak Ada Konflik dengan Mahasiswa
Respons Mendiktisaintek...
Respons Mendiktisaintek Soal TNI Masuk Kampus: Bisa Mengisi Materi
TNI AD Tegaskan Tak...
TNI AD Tegaskan Tak Ada Intervensi oleh Tentara di Kampus
Spiritualitas Universal...
Spiritualitas Universal Masuk Perguruan Tinggi, Denny JA Tawarkan Solusi Era Polarisasi
BNPT-Komisi XIII DPR...
BNPT-Komisi XIII DPR Kolaborasi Bangun Kerangka Persatuan di Sumut
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Paradoks Pendidikan...
Paradoks Pendidikan Tinggi
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi...
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi dan Kesiapsiagaan Nasional
Universitas LIA dan...
Universitas LIA dan Kemenpar Perkuat Kerja Sama Majukan Desa Wisata
Rekomendasi
Saling Silang AS-China...
Saling Silang AS-China Soal Tarif, Rupiah Terguncang ke Rp16.855
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
Sosialisasi MBG, Warga...
Sosialisasi MBG, Warga Kayong Utara Kalbar Diedukasi Asupan Gizi Terpenuhi
Berita Terkini
HNSI Yakin Koperasi...
HNSI Yakin Koperasi Desa Merah Putih Momen Tingkatkan Taraf Hidup Nelayan
4 menit yang lalu
Try Sutrisno hingga...
Try Sutrisno hingga Fachrul Razi Tuntut Gibran Diganti, Bobby Nasution Enggak Mau Tanggapi
29 menit yang lalu
Gen Z Ajak Fachrul Razi...
Gen Z Ajak Fachrul Razi Dialog Terbuka terkait Isu Pelengseran Wapres Gibran
42 menit yang lalu
Bobby Nasution Keluar...
Bobby Nasution Keluar dari Gedung KPK: Bahas Pencegahan Korupsi hingga Koordinasi
54 menit yang lalu
Terungkap, Zarof Terima...
Terungkap, Zarof Terima Uang Rp1 Miliar untuk Pembuatan Film Sang Pengadil
1 jam yang lalu
Try Sutrisno hingga...
Try Sutrisno hingga Fachrul Razi Tuntut Gibran Dicopot, Pimpinan MPR Pegang Keputusan KPU
1 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved