Resmikan Bendungan Cipanas Senilai Rp2,03 Triliun, Wapres: Dukung Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meresmikan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bendungan Cipanas merupakan Program Strategis Nasional (PSN) yang mulai dibangun sejak 2016 hingga 2023 senilai Rp2,03 triliun.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan, keberadaan Bendungan Cipanas ini memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian masyarakat. Khususnya masyarakat di sekitar lokasi administratif Bendungan Cipanas yakni di dua kabupaten, tepatnya di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu dan Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.
“Tidak hanya berfungsi sebagai sumber air baku, Bendungan juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan energi. Bendungan membantu suplai air ke lahan pertanian, sehingga meningkatkan produksi pertanian dan akhirnya berdampak bagi peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Wapres.
Selain itu, Wapres mengatakan pemanfaatan Bendungan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam rangka mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan. “Demi meningkatkan kontribusi dalam masuk kebutuhan energi nasional, pemerintah juga membuka peluang pemanfaatan Bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung,” katanya.
“Bendungan juga dapat digunakan sebagai sarana pengelolaan banjir saat musim hujan dan penampungan air saat musim kemarau. Untuk itu Bendungan sangat penting dalam manajemen sumber daya air di Indonesia,” pungkasnya.
Pada peresmian bendungan raksasa ketiga di Indonesia ini, Wapres didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli, dan Bupati Indramayu Nina Agustina.
Diketahui, Bendungan Cipanas berkapasitas mencapai 250 juta meter kubik, keberadaannya mampu mengairi 9.273 hektare lahan pertanian di kedua kabupaten, sehingga diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari satu kali menjadi dua kali dalam setahun.
Bendungan Cipanas ini akan menyuplai air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri, permukiman, Bandara Kertajati di kawasan Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati). Jumlah ini terdiri atas 650 liter/detik untuk Kabupaten Sumedang dan 200 liter/detik untuk Kabupaten Indramayu. Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat dalam mereduksi banjir sekaligus berpotensi menjadi pembangkit listrik sebesar 3,0 megawatt.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan, keberadaan Bendungan Cipanas ini memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian masyarakat. Khususnya masyarakat di sekitar lokasi administratif Bendungan Cipanas yakni di dua kabupaten, tepatnya di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu dan Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.
“Tidak hanya berfungsi sebagai sumber air baku, Bendungan juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan energi. Bendungan membantu suplai air ke lahan pertanian, sehingga meningkatkan produksi pertanian dan akhirnya berdampak bagi peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Wapres.
Selain itu, Wapres mengatakan pemanfaatan Bendungan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam rangka mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan. “Demi meningkatkan kontribusi dalam masuk kebutuhan energi nasional, pemerintah juga membuka peluang pemanfaatan Bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung,” katanya.
“Bendungan juga dapat digunakan sebagai sarana pengelolaan banjir saat musim hujan dan penampungan air saat musim kemarau. Untuk itu Bendungan sangat penting dalam manajemen sumber daya air di Indonesia,” pungkasnya.
Pada peresmian bendungan raksasa ketiga di Indonesia ini, Wapres didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli, dan Bupati Indramayu Nina Agustina.
Diketahui, Bendungan Cipanas berkapasitas mencapai 250 juta meter kubik, keberadaannya mampu mengairi 9.273 hektare lahan pertanian di kedua kabupaten, sehingga diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari satu kali menjadi dua kali dalam setahun.
Bendungan Cipanas ini akan menyuplai air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri, permukiman, Bandara Kertajati di kawasan Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati). Jumlah ini terdiri atas 650 liter/detik untuk Kabupaten Sumedang dan 200 liter/detik untuk Kabupaten Indramayu. Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat dalam mereduksi banjir sekaligus berpotensi menjadi pembangkit listrik sebesar 3,0 megawatt.
(cip)