PBB Apresiasi Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan KLHK

Senin, 01 Juli 2024 - 12:10 WIB
loading...
PBB Apresiasi Sistem...
Inovasi pelayanan publik Sistem Informasi Data Indeks Serenata (Sidik) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapat apresiasi dari PBB. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Inovasi pelayanan publik Sistem Informasi Data Indeks Serenata (Sidik) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apresiasi ini dalam ajang penghargaan internasional bidang pelayanan publik.

KLHK meraih prestasi pada ajang bergengsi United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2024. Hal ini setelah proses seleksi, review dan klarifikasi dilakukan oleh UNDESA (United Nations Department of Economic and Social Affairs).

Menteri LHK Siti Nurbaya, diwakili Inspektur Jenderal Kementerian LHK Laksmi Wijayanti yang menerima penghargaan mengatakan, Sidik terpilih sebagai pemenang UNPSA tahun 2024 kategori khusus tackling climate change.

"Dan menjadi satu-satunya inisiatif dari Indonesia yang mendapatkan perhargaan dalam UNPSA-2024," kata Laksmi Wijayanti, Senin (1/7/2024).

Kata Laksmi, Sidik adalah perangkat penilaian cepat tingkat kerentanan dan risiko iklim, yang dikembangkan sejak tahun 2012. Sidik bertujuan untuk menyajikan informasi kerentanan perubahan iklim untuk mendukung kebijakan pembangunan oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Dalam upaya perencanaan adaptasi serta pengurangan risiko dan dampak perubahan iklim, termasuk dan data dan informasi indikatif kerentanan perubahan iklim dengan satuan unit desa di seluruh Indonesia," ucapnya.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada acara puncak dalam rangkaian acara United Nations Public Service Forum (UNPSF), di Incheon, Korea, tanggal 24-26 Juni 2024. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) diwakili oleh Inspektur Jenderal Kementerian LHK Laksmi Wijayanti untuk menerima penghargaan.

Sidik dikembangkan berdasarkan konsep kajian kerentanan dan risiko iklim yang digariskan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). SIDIK mengukur seberapa besar dampak perubahan iklim yang dinyatakan dalam indeks keterpaparan, sensitivitas, dan kapasitas adaptasi.

Perangkat ini memanfaatkan data-data sosial-ekonomi, demografi, lingkungan, infrastruktur, dan proyeksi iklim untuk menghasilkan informasi tingkat kerentanan dan risiko iklim, dengan unit analisis hingga level desa.

"Kekuatan Sidik ada pada fleksibilitasnya dalam penyesuaian indikator dan penggunaan data lokal dan pengaturan pembobotan, sehingga dapat membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim ke perencanaan pembangunan," ucapnya.

Sebagai informasi, tanggal 23 Juni ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Pelayanan Publik, yang dimaksudkan untuk merayakan nilai dan keutamaan pelayanan publik kepada masyarakat.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)