BPIP: Jadikan Hari Buruh Momentum Kesetiakawanan Sosial

Jum'at, 01 Mei 2020 - 16:21 WIB
loading...
BPIP: Jadikan Hari Buruh Momentum Kesetiakawanan Sosial
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2020 di masa pandemi virus Corona memiliki makna tersendiri bagi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Pandemi yang melanda Indonesia telah berimbas luas terhadap banyak sektor. Salah satunya mencakup lapangan kerja.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menilai Hari Buruh tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk membangkitkan dan menunjukkan kesetiakawanan terhadap sesama, khususnya untuk masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Di tengah pandemi virus Corona dan bertepatan hari Buruh, inilah momentum kita untuk meningkatkan solidaritas kesetiakawanan terhadap yang non-job dan PHK,” tutur Benny kepada SINDOnews, Jumat (1/5/2020).

Dia juga menekankan agar para pengusha yang kuat saling membantu dan bersinergi dengan pemerintah serta masyarakat. Sinergi ini melibatkan tiga kekuatan, yaitu pemerintah sebagai regulator, pengusaha yang menghidupkan sektor ekonomi, dan pekerja.

“Pengusaha dan pemerintah harus bersinergi, ditambah dengan gotong royong dari masyarakat semua. Jika sinergi ini terjadi maka semuanya bisa kita lalui dengan baik,” katanya.( )

Pria yang biasa disapa Romo Benny itu juga menganggap solidaritas kemanusiaan merupakan hukum tertinggi untuk membuktikan kecintaan kepada Tuhan. Sebab, siapa yang mencintai manusia berarti mencintai Tuhannya. Begitupun sebaliknya.

“Tuhan ditemukan di dalam diri manusia yang mau berbagi dan membantu sesama,” ucapnya.

Bentuk solidaritas kemanusiaan itu dapat diwujudkan dengan cara sederhana, yaitu memperlakukan kaum buruh secara manusiawi dan memperhatikan kesejahteraan buruh.

Menurut dia, sikap itu merupakan bentuk aktualisasi nilai Pancasila.“Dengan bersinergi, bergotong royong, dan solidaritas tentunya nilai Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab, keadilan sosial, dan kejahteraan masyarakat akan terwujud dan inilah cita-cita Bangsa Indonesia,” tuturnya.

Hal itu senada dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam keterangannya melalui telekonferensi, di Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Menurut dia, empati sosial sangatlah penting dalam menghadapi wabah Covid-19.

“Yang lebih penting berempati sosial. Empati sosial adalah upaya kita mencoba merasakan dan menghayati bagaimana rasanya menjadi orang yang bernasib tidak beruntung dalam kaitan Covid-19, baik secara ekonomi maupun mereka yang terserang penyakit Covid-19,” tutur Muhadjir.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2717 seconds (0.1#10.140)