JIB Puji Visi Jokowi Soal Pembangunan Ekonomi Kreatif

Jum'at, 12 April 2019 - 21:50 WIB
JIB Puji Visi Jokowi Soal Pembangunan Ekonomi Kreatif
JIB Puji Visi Jokowi Soal Pembangunan Ekonomi Kreatif
A A A
JAKARTA - Industri dan ekonomi kreatif Indonesia dinilai semakin kokoh sebagai penopang ekonomi terpenting di luar minyak dan gas bumi (migas).

Hal itu diungkapkan Koordinator Nasional Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) Abdullah Sumrahadi saat diskusi dan deklarasi JIB untuk Jokowi di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).

Dalam diskusi bertema Industri dan Ekonomi Kreatif untu Kemajuan Budaya, selain Abdullah turut menjadi pembicara dan deklarator JIB Budayawan Riki Dhamparan Putra, Dina Afrianty Reseach fellow di La Trobe university, peneliti senior Maarif Institute David Krisna Alka, Intelektual Muda Muhammadiyah Hamzah Fansuri, dan Tokoh Seni Heru Joni Putra.

Menurut Abdullah, sektor kreatif Tanah Air berkembang sesuai percepatan teknologi dan aplikasi. "Presiden Jokowi selama pemerintahannya telah membuktikan konsistensi dan ketepatan visi ekonomi untuk membangun ekonomi di bidang ini. Dia telah menjadi tipe ideal seorang pemimpin yang akrab dengan dunia kreatifitas dan memiliki visi yang jelas dalam pembangunan ekonomi kreatif" ungkapnya.

Atas dasar itu, tambah Abdullah, Jaringan Intelektual Berkemajuan menyatakan dukungan kembali kepada Bapak Joko Widodo untuk menjadi Presiden periode 2019-2024.

"Kami mendoakan beliau tetap sehat dan terpilih sebagai pemenang dalam Pemilu Pilres yang akan dilangsungkan 17 April 2019," tuturnya.

Tokoh seni, Heru Joni Putra menilai program kebudayaan di era Jokowi jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

"Yang jelas, UU Pemajuan Kebudayaan adalah prestasi tak terbantahkan dalam pemerintahan Jokowi, di bawah Kemendikbud," ujarnya.

Intelektual Muda Muhammadiyah, Hamzah Fansuri menegaskan perhatian yang tinggi pada pertumbuhan ekonomi berbasis digital, Jokowi tidak hanya membuktikan bahwa ekonomi baru ini telah berhasil menyumbang dampak secara nasional terutama menggairahkan industri dan ekonomi kreatif yang digawangi oleh kaum milenial.

"Jokowi juga tak pernah mengabaikan unsur kebudayaan sebagai identitas kebangsaan yang memang niscaya berelasi dengan aktivitas ekonomi kreatif," kata Hamzah.

Sementara itu, budayawan, Riki Dhamparan Putra menilai pentingnya kebijakan yang tepat bagi mendukung perkembangan bisnis kreatif.

"Pilihan pemerintah untuk menjadikan sektor ini sebagai prioritas primadona ekonomi kerakyatan memang tak keliru. Kekayaan budaya, keragaman kreatifitas, geografi Indonesia menjadi modal kuat untuk mengembangkan industri dan ekonomi kreatif Indonesia di masa depan," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1906 seconds (0.1#10.140)