Ma'ruf Amin: Ada Upaya Hulunisasi Peran Ulama di Indonesia

Rabu, 10 April 2019 - 16:44 WIB
Maruf Amin: Ada Upaya Hulunisasi Peran Ulama di Indonesia
Ma'ruf Amin: Ada Upaya Hulunisasi Peran Ulama di Indonesia
A A A
TANGERANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengatakan, peran ulama sangat penting. Tidak hanya mengurus soal keagamaan, tetapi juga berbangsa dan bernegara.

Memang, katanya, ada keinginan dari ulama agar tidak masuk ke dalam struktural pemerintahan. Namun, hal ini hanya akan memarjinalkan peran ulama di Indonesia.

"Kita para ulama juga punya tanggung jawab kebangsaan dalam menyikapi problem kenegaraan, dan persoalan keagamaan di tanah air," kata Ma'ruf, saat deklarasi jihad 10 ribu kiai dukung Jokowi-Ma'ruf, tadi pagi.

Indonesia saat ini, kata Ma'ruf, sedang menghadapi masalah kebangsaan dan kenegaraan tentang dasar negara. Ada yang membenturkan Islam dengan Pancasila.

"Pancasila sebagai kesepakatan seluruh bangsa ini, sekarang muncul lagi untuk dibenturkan kembali antara Islam dengan Pancasila. Antara Islam dan Pancasila tidak ada masalah, karena sudah final," jelasnya.

Tidak hanya itu, saat ini juga sudah mulai muncul kelompok-kelompok yang ingin bangsa Indonesia terpecah belah, saling membenci dan memusuhi sesamanya.

"Ini masalah yang harus kita selesaikan di dalam pertemuan ulama ini. Ini tugas kita, ulama munas namanya, bukan ulama monas. Ini kalau kita tidak kita selesaikan akan memprovokasi terus," ungkap Ma'ruf.

Menurutnya, di sinilah peran ulama menjadi sangat penting. Namun, hal itu hanya bisa dilakukan jika ulama masuk ke dalam sistem, dan ikut terlibat aktif sedari awal.

"Jadi ada upaya hulunisasi peran ulama. Jangan ulama perannya hanya dihilir saja. Selama ini, ulama selalu ada di hilir saja, kalau ada apa-apa baru ulama diperlukan, seperti daun salam saja," sambung Maruf.

Daun salam, Maruf menganalogikan, biasa digunakan sebagai pengharum makanan. Perannya sangat penting. Namun, setelah makanan itu masak dan akan dimakan, yang pertama kali dibuang daun salamnya.

"Makamya dulu ada yang bilang ulama kayak daun salam, kalau mau masak pakai daun salam biar wangi. Tetapi setelah masakannya matang, yang pertama dibuang daun salamnya," pungkas Maruf.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4544 seconds (0.1#10.140)