PAN Tegaskan Tak Melihat Pasha sebagai Artis di Pilgub Sulteng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menjelaskan PAN sudah tidak lagi melihat Pasha ‘Ungu’ sebagai artis, melainkan sudah bertransformasi sebagai politikus sejak menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu. Diakuinya, popularitas Pasha tinggi karena profesi keartisannya dan label itu memang sudah sangat kental dengan diri Pasha dan tidak bisa disalahkan.
“Memang popularitas dia sebagai artis memang cukup kuat, dan dia magnet yang kuat bagi masyarakat Sulteng sehingga, menjadi kandidat yang cukup mampu mendongkrak suara calon gubernurnya,” kata Eddy, Kamis (20/8/2020). (Baca juga: Sejumlah Selebritas Ini Ramaikan Bursa Pilkada 2020, Siapa Saja?)
Eddy menilai Calon Gubernur (Cagub) Anwar Hafid dan Pasha merupakan kombinasi yang baik. Selain itu, keduanya juga memiliki cakupan dukungan suara di daerah yang berbeda sehingga mereka bisa saling melengkapi. “Bukan di artis atau tidak, atau dianggap ada kontroversinya. Kalau dianggap unik atau kontroversi, kami juga punya bupati lain yang juga unik seperti misalnya di Toli-Toli,” ujarnya. (Baca juga: Selebritas di Pentas Pilkada)
Menurut Eddy, yang paling penting adalah mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap sumpahnya, tidak melakukan penyelewengan dan benar-benar bisa bekerja. Pasha adalah contoh artis yang berhasil bertransformasi menjadi kepala daerah yang bekerja untuk masyarakat. Pasha juga memiliki kualitas sebagai kepala daerah. “Pasha orang yang artikulatif dalam berkomunkasi dengan masyarakat. Dia bisa meyakinkan masyarakat tentang ide dan gagasan, sudah biasa tampil depan umum dan khalayak ramai, nggak canggung lagi. Tinggal bagaimana calon bupati dan wakilnya berbagi peran, Pasha di Palu bagus, Pasha tahu menempatkan diri sebagai wakil sehingga tidak ada berita miring terkait dia dengan Wali Kota Palu,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR itu. kiswondari
“Memang popularitas dia sebagai artis memang cukup kuat, dan dia magnet yang kuat bagi masyarakat Sulteng sehingga, menjadi kandidat yang cukup mampu mendongkrak suara calon gubernurnya,” kata Eddy, Kamis (20/8/2020). (Baca juga: Sejumlah Selebritas Ini Ramaikan Bursa Pilkada 2020, Siapa Saja?)
Eddy menilai Calon Gubernur (Cagub) Anwar Hafid dan Pasha merupakan kombinasi yang baik. Selain itu, keduanya juga memiliki cakupan dukungan suara di daerah yang berbeda sehingga mereka bisa saling melengkapi. “Bukan di artis atau tidak, atau dianggap ada kontroversinya. Kalau dianggap unik atau kontroversi, kami juga punya bupati lain yang juga unik seperti misalnya di Toli-Toli,” ujarnya. (Baca juga: Selebritas di Pentas Pilkada)
Menurut Eddy, yang paling penting adalah mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap sumpahnya, tidak melakukan penyelewengan dan benar-benar bisa bekerja. Pasha adalah contoh artis yang berhasil bertransformasi menjadi kepala daerah yang bekerja untuk masyarakat. Pasha juga memiliki kualitas sebagai kepala daerah. “Pasha orang yang artikulatif dalam berkomunkasi dengan masyarakat. Dia bisa meyakinkan masyarakat tentang ide dan gagasan, sudah biasa tampil depan umum dan khalayak ramai, nggak canggung lagi. Tinggal bagaimana calon bupati dan wakilnya berbagi peran, Pasha di Palu bagus, Pasha tahu menempatkan diri sebagai wakil sehingga tidak ada berita miring terkait dia dengan Wali Kota Palu,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR itu. kiswondari
(cip)