Wartawan Ethiopia Ingin Tukar Pengalaman dan Kerja Sama dengan Indonesia

Rabu, 03 April 2019 - 20:25 WIB
Wartawan Ethiopia Ingin Tukar Pengalaman dan Kerja Sama dengan Indonesia
Wartawan Ethiopia Ingin Tukar Pengalaman dan Kerja Sama dengan Indonesia
A A A
JAKARTA - Wartawan cetak dan elektronik Ethiopia ingin sekali bertukar pengalaman dan mengadakan kerja sama yang intensif dengan wartawan dan media di Indonesia. Indonesia dinilai sebagai negara yang lebih maju di bidang pemberitaan dan pengelolaan usaha media.

Dengan bertukar pengalaman dan kerja sama itu diharapkan hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara akan semakin kuat dan meningkat serta berdampak kepada kerja sama-kerja sama bilateral lain.

Hal itu dikatakan oleh Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union, sebuah organisasi negara-negara benua Afrika setelah menjamu makan siang tujuh orang wartawan cetak dan elektronika Ethiopia di kediaman resmi Duta Besar, Wisma Indonesia, Selasa (2/4/2019).

Ketujuh wartawan Ethiopia yang hadir pada jamuan makan siang itu adalah Amanuel Aby, Tsehay Aklilu dan Joseph Yonas dari Ethiopian Broadcasting Corporation, Yodit Admasu Tefera dari Impact Communication Plc, Sisay Sahlu dari The Daily Monitor, Assegid Mulugeta dari EBC Radio 104.7 FM dan Kiram Tadese dari Afro FM 105.3 FM.

Lebih lanjut Duta Besar Al Busyra Basnur, yang juga mantan wartawan dan penulis buku “Diplomasi Publik : Catatan, Inspirasi dan Harapan” itu mengatakan kepada wartawan Ethiopia bahwa wartawan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam memajukan kehidupan suatu bangsa dan negara. “Kontribusi wartawan dan media dalam mencerdaskan kehidupan dan memotivasi masyarakat untuk lebih maju adalah sangat besar,” jelasnya.

Menanggapi keinginan dan harapan wartawan Ethiopia terhadap Indonesia, Duta Besar Al Busyra Basnur memaparkan beberapa program yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama media di Indonesia dengan media di negara-negara sahabat. Program tersebut antara lain Bilateral Inter-Media Dialogue (BIMD) dan Journalist Visit Program (JVP).

Ketika menjabat sebagai Direktur Diplomasi Publik Kemenlu, Duta Besar Al Busyra Basnur mengelola beberapa kali program dialog antar media tersebut. Wartawan Ethiopia mengharapkan ke depan Indonesia dapat pula menyelenggarakan Bilateral Inter-Media Dialogue dan Journalist Visit Program dengan Ethiopia.

Ketika diinformasikan bahwa sejumlah wartawan Indonesia akan ke Addis Ababa tanggal 2-3 Mei 2019 untuk menghadiri 26th Annual World Press Freedom Conference di markas African Union, wartawan Ethiopia tersebut berkeinginan sekali untuk mengundang delegasi wartawan Indonesia berkunjung dan berdiskusi di kantor media mereka masing-masing.

“Akan kami komunikasikan dengan kawan-kawan wartawan di Indonesia yang akan menghadiri konferensi tersebut,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur yang sebelumnya memang telah berkomunikasi dengan beberapa wartawan yang akan menjadi anggota delegasi Indonesia.

Media pers Ethiopia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat, baik dari sisi jumlah media maupun kualitas pemberitaan. Demikian juga penggunaan sosial media saat ini booming di kalangan milenial di kota-kota besar. Menurut data terakhir, jumlah total media pers Ethiopia sekitar 200 yang tersebar di ibu kota dan daerah. Hal lain yang menarik dicatat adalah profesi wartawan menjadi salah satu pekerjaan pavorit generasi muda Ethiopia saat ini.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5671 seconds (0.1#10.140)