Hasto Siap Penuhi Panggilan KPK: Yang Dirikan Bu Mega, Kalau Nggak Datang Kualat

Kamis, 06 Juni 2024 - 12:42 WIB
loading...
Hasto Siap Penuhi Panggilan...
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan siap memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal pekan depan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan siap memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal pekan depan. Hasto dimintai keterangan terkait kasus dugaan suap pengurusan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku (HM) pada Senin 10 Juni 2024.

Hasto menyatakan bakal penuhi undangan KPK. Apalagi, kata Hasto, lembaga antikorupsi itu yang mendirikan pimpinan partainya, Megawati Soekarnoputri.


"Kalau dipanggil KPK juga datang, cukup didampingi penasihat hukum. Kan KPK yang dirikan Bu Mega, nanti kalau saya nggak datang kualat. Maka datang," ujar Hasto dalam diskusi peringatan Harlah ke-123 Bung Karno di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

"Kalau perlu sebelum undangan datang, kita siap datang. Gitu loh maksudnya," imbuhnya.

Bagi Hasto, panggilan pemeriksaan kasus hukum kepada dirinya masih tak seberapa dibanding perjuangan Bapak Bangsa, Bung Karno yang melawan kolonialisme Belanda.

Hasto pun menceritakan kisah Presiden ke-1 RI yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia saat diasingkan di Pulau Ende. Di sana, kata Hasto, Bung Karno menggelorakan semangat kemerdekaan warga Ende dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

"Jadi kalau saya hanya diintimidasi (kasus hukum) begitu, masih kecil dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega. Gitu. Sendiri nggak ada masalah. Bung Karno juga sendiri," kata Hasto.

Hasto pun mengaku sempat ditawari pengerahan Satgas PDIP kala dirinya dipanggil dalam kasus dugaan penyebaran berita bohong (hoaks). Namun, ia menolak.

"Kemarin banyak mau temenin, Pak Komar mau kerahkan ribuan Satgas. Pada mau datang, tetapi saya bilang enggak usah, nanti malah enggak bagus. Kita seperti Bung Karno gitu," ucap Hasto.

Hasto menilai masih mendapat kehormatan kala diperiksa di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu, salah satunya menaiki bus saat menuju Polda Metro Jaya dan diliput oleh wartawan. Atas dasar itu, ia menolak pengerahan massa Satgas PDIP.

"Tapi yang saya ikut (ke Polda) yang punya historis, Pak Andre saya ajak karena Ende, beliau karena tahu sejarah hukum kolonial. Kemudian anak muda Seno saya ajak, ada tim hukum. Itu yang saya ajak," kata Hasto.



"Kalau urusan gerak ke bawah, nah itu baru massa, kita gerak bersama-sama. Kalau urusan (hukum) gini, sudahlah sendiri saja," tandasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1739 seconds (0.1#10.140)