Zulkifli Hasan: Pemilu Bukan Perang Badar
A
A
A
SEMARANG - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut pemilu bukan Perang Badar. Pemilu dinilainya sebagai pesta demokrasi untuk membangun bangsa sekaligus pemimpin.
"Kami menolak bila pemilu ini dikatakan sebagai perang total, seperti kata Pak Moeldoko. Maupun Perang Badar seperti kata Bu Neno (Neno Warisman-red)," kata Zulkifli saat membuka Forum Pikiran, Akal, dan Nalar, di Hotel Grand Arkenso, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).
Dia mengatakan, pemilu menjadi momentum untuk menentukan Indonesia ke arah yang lebih baik. Semua lapisan masyarakat yang telah memiliki hak pilih, dipersilakan untuk menentukan pilihan masing-masing karena telah dijamin konstitusi.
"Yang merasa Indonesia sudah bagus, sudah damai, tanpa ada keributan, ekonominya bagus, rakyatnya senang, sejahtera, silakan lanjutkan," kata Zulkifli.
"Tapi kalau merasa ekonominya turun, rakyat merasa kesulitan, hidupnya gaduh, hukum tidak adil, kepemimpinan yang kita rasakan tidak adil, tidak berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia, maka ada harapan baru, 02, Prabowo-Sandi," lanjut Ketua MPR ini.
Dia berharap pemilu tetap berjalan sesuai asas yakni Luber dan Jurdil. "Konstitusi jelas, luber yakni langsung, umum, bebas, rahasia dan jurdil, jujur dan adil," tuturnya.
"Kami menolak bila pemilu ini dikatakan sebagai perang total, seperti kata Pak Moeldoko. Maupun Perang Badar seperti kata Bu Neno (Neno Warisman-red)," kata Zulkifli saat membuka Forum Pikiran, Akal, dan Nalar, di Hotel Grand Arkenso, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).
Dia mengatakan, pemilu menjadi momentum untuk menentukan Indonesia ke arah yang lebih baik. Semua lapisan masyarakat yang telah memiliki hak pilih, dipersilakan untuk menentukan pilihan masing-masing karena telah dijamin konstitusi.
"Yang merasa Indonesia sudah bagus, sudah damai, tanpa ada keributan, ekonominya bagus, rakyatnya senang, sejahtera, silakan lanjutkan," kata Zulkifli.
"Tapi kalau merasa ekonominya turun, rakyat merasa kesulitan, hidupnya gaduh, hukum tidak adil, kepemimpinan yang kita rasakan tidak adil, tidak berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia, maka ada harapan baru, 02, Prabowo-Sandi," lanjut Ketua MPR ini.
Dia berharap pemilu tetap berjalan sesuai asas yakni Luber dan Jurdil. "Konstitusi jelas, luber yakni langsung, umum, bebas, rahasia dan jurdil, jujur dan adil," tuturnya.
(dam)