Fahri Hamzah Sebut Irman Gusman adalah Korban Konspirasi

Selasa, 12 Februari 2019 - 23:01 WIB
Fahri Hamzah Sebut Irman Gusman adalah Korban Konspirasi
Fahri Hamzah Sebut Irman Gusman adalah Korban Konspirasi
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, menilai dijebloskannya mantan Ketua DPD RI Irman Gusman merupakan konspirasi politik. Fahri tak percaya bila Irman akan menerima suap yang jumlahnya hanya sebsar Rp100 juta.

"Pak Irman adalah korban dari konspirasi, ada pengintipan yang terus-menerus dan para pengintip mendapat kesempatan untuk menjebak atau membuat beliau dalam situasi yang layak dijadikan tersangka," ujar Fahri dalam sambungan telepon di diskusi publik bertajuk 'Eksaminasi Terhadap Putusan Perkara Irman Gusman', di hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Irman Gusman terpaksa menjadi penghuni Lapas Sukamiskin, Jawa Barat setelah terbukti menerima uang dari pemilik CV Semesta Berjaya. Irman terbukti melanggar Pasal 12 huruf b Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Akibatnya, Irman Gusman sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Februari 2017. Fahri pun menilai perkara tersebut tidak layak untuk dilanjutkan, tapi karena adanya tekanan politik yang kuat akhirnya diteruskan hingga jatuhnya vonis kepada Irman.( Baca: Anggota DPD Menilai Kasus Irman Gusman Sarat Muatan Politik )

Bila itu tetap dibiarkan maka akan merusak dunia hukum di Tanah Air. "Satu perkara yang tidak layak dilanjutkan tapi dilanjutkan. Sistem membenarkan segala cara, tujuan menghalalkan segala cara itulah yang merusak KPK dan merusak sistem hukum kita," katanya.

Fahri berharap dengan adanya penerbitan buku Menyibak Kebenaran dapat menjadi tonggak perubahan dunia hukum Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Semoga hari ini menjadi momentum kesadaran kita untuk memperbaiki dunia hukum kita. Sehingga tercapainya sistem hukum yang mejamin keadilan yang seadil-adilnya," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5078 seconds (0.1#10.140)