Jumat Jempol Ingatkan Milenial Pilih Pemimpin Tepat di Pilpres

Jum'at, 08 Februari 2019 - 21:34 WIB
Jumat Jempol Ingatkan Milenial Pilih Pemimpin Tepat di Pilpres
Jumat Jempol Ingatkan Milenial Pilih Pemimpin Tepat di Pilpres
A A A
JAKARTA - Acara Jumat Jempol Bersatu yang ketiga mengingatkan kepada milenial untuk memilih yang tepat dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang akan digelar pada 17 April mendatang.

Menurut mantan Ketua Badan Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi yang menjadi pembeda dalam acara yang digelar Jumat (8/2/2019) di Jakarta, jika Indonesia saat ini berada pada trek yang tepat untuk menjadi negara nomor empat dunia terbesar tahun 2045 nanti.

"Untuk menjadi negara besar ada dua faktor yang harus digenjot yakni Transfer Teknik melalui pendidikan dan juga pembangunan infrastruktur," ujarnya.

(Baca juga: Erick Thohir Beberkan Pencapaian Pemerintahan Jokowi)


Kedua hal tersebut lanjut mantan Menteri Perdagangan ini telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini dan itu perlu dilanjutkan.

"Sektor pendidikan pemerintah sudah memberikan Kartu Indonesia Pintar. Infrastruktur sudah bisa dilihat. Termasuk membangun 195 ribu Km jalan desa. Ini semua untuk mendorong Indonesia menjadi negara besar," lanjutnya.

Yang tak kalah penting menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini adalah perbaikan iklim investasi yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi. "Ibaratnya kita sedang lari maraton rute tanjakan. Tetapi Jokowi telah siapkan iklim investasi dengan baik."

Contoh nyata lanjut Lutfi, "Saat saya memegang BKPM Indonesia peringkat 154 dunia investasi. Lalu saya masuk jadi peringkat 124 itu sangat luar biasa kerjanya. Sekarang di bawah Jokowi jadi nomor 73 dunia," tuturnya.

(Baca juga: Tim Jokowi-Ma'ruf Tak Heran Pemilih Terpelajar Pro Prabowo-Sandi)


Sementara itu pembicara lainnya di ajang Jumat Jempol ini, Felly Imransyah menyatakan dalam diri Presiden Jokowi sudah ada budaya jujur, kerja keras dan menghargai.

Mantan selebriti yang kini turun ke kancah politik, Manohara mengungkapkan kalau Presiden Jokowi sangat memerhatikan kelestarian Hutan dan satwa endemik Indonesia.

"Tahun 2013 saya sudah stop dari dunia entertainmen lalu terjun aktivis hewan yang dilindungi. Setelah terjun lama akhirnya tahun 2014 Jokowi menginspirasi saya terjun ke politik," ujarnya.

"Jadi bagi swing voter yang belum menentukan pilihan gampang sekali membedakan mana pemimpin yang tepat untuk Indonesia. Kita sudah lihat hasil kerja, harus dilanjutkan," tambah Manohara.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0398 seconds (0.1#10.140)