Debat Capres Dinilai Sangat Berdampak ke Warganet
A
A
A
JAKARTA - Founder of PoliticaWave, Yose Rizal menyebut debat calon presiden memiliki dampak yang cukup signifikan bagi para masyarakat khususnya netizen pengguna media sosial (medsos). Menurut Yose, debat presiden itu sendiri sangat menarik perhatian warganet.
"Kalau dari data, itu terjadi lonjakan, 2,5 kali lonjakan percakapan oleh netizen. Memang netizen merespons, menunggu debat itu," ujar Yose di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).
Selain lonjakan, kata Yose, banyak akun-akun netizen yang selama ini tidak melakukan percakapan politik, pada waktu berlangsungnya dan setelah debat akun-akun tersebut melakukan percakapan politik.
"Ini mungkin kalau teman-teman survei, sebut undicided voters, karena belum bersuara dan pada waktu debat itu mereka bersuara. Dari data tadi kita lihat suaranya lebih positif ke paslon 01 (Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin)," jelasnya.
Sebelumnya, Yose menyebut, berdasarkan pengamatan timnya selama proses debat perdana capres dan cawapres pada Kamis 17 Januari 2019 malam, Jokowi-Ma'ruf unggul percakapan di media sosial.
"Secara keseluruhan, paslon nomor 01 mendominasi percakapan netizen dengan jumlah percakapan sebesar 55% berbanding 45%," ujar Yose Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).
Menurut analisanya, sentimen komentar netizen di media sosial terkait kedua paslon tersebut, Jokowi-Ma'ruf meraup presentase sentimen positif sebesar 82% dan sentimen negatif sebesar 18%. Sedangkan Prabowo-Sandi meraih 76% sentimen positif dan 24% sentimen negatif.
Di sisi lain, berdasarkan data yang diterima, pasangan Jokowi-Ma'ruf menguasai seluruh segmen dalam debat perdana. Apalagi pada saat segmen 2 yang sedang membahas tema Hukum dan HAM, Jokowi-Ma'ruf meraih sentimen posifif sebesar 88%.
Diketahui, debat kedua capres-cawapres akan berlangsung pada 17 Februari 2019 mendatang. Masing-masing paslon akan kembali memaparkan visi-misi serta gagasannya untuk tema Energi-Pangan, SDA-Lingkungan Hidup serta Infrastruktur.
"Kalau dari data, itu terjadi lonjakan, 2,5 kali lonjakan percakapan oleh netizen. Memang netizen merespons, menunggu debat itu," ujar Yose di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).
Selain lonjakan, kata Yose, banyak akun-akun netizen yang selama ini tidak melakukan percakapan politik, pada waktu berlangsungnya dan setelah debat akun-akun tersebut melakukan percakapan politik.
"Ini mungkin kalau teman-teman survei, sebut undicided voters, karena belum bersuara dan pada waktu debat itu mereka bersuara. Dari data tadi kita lihat suaranya lebih positif ke paslon 01 (Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin)," jelasnya.
Sebelumnya, Yose menyebut, berdasarkan pengamatan timnya selama proses debat perdana capres dan cawapres pada Kamis 17 Januari 2019 malam, Jokowi-Ma'ruf unggul percakapan di media sosial.
"Secara keseluruhan, paslon nomor 01 mendominasi percakapan netizen dengan jumlah percakapan sebesar 55% berbanding 45%," ujar Yose Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).
Menurut analisanya, sentimen komentar netizen di media sosial terkait kedua paslon tersebut, Jokowi-Ma'ruf meraup presentase sentimen positif sebesar 82% dan sentimen negatif sebesar 18%. Sedangkan Prabowo-Sandi meraih 76% sentimen positif dan 24% sentimen negatif.
Di sisi lain, berdasarkan data yang diterima, pasangan Jokowi-Ma'ruf menguasai seluruh segmen dalam debat perdana. Apalagi pada saat segmen 2 yang sedang membahas tema Hukum dan HAM, Jokowi-Ma'ruf meraih sentimen posifif sebesar 88%.
Diketahui, debat kedua capres-cawapres akan berlangsung pada 17 Februari 2019 mendatang. Masing-masing paslon akan kembali memaparkan visi-misi serta gagasannya untuk tema Energi-Pangan, SDA-Lingkungan Hidup serta Infrastruktur.
(maf)