Talkshow Fodim, Pemuda Perindo Sampaikan Kekhawatiran Pekerja Generasi Muda Indonesia

Jum'at, 03 Mei 2024 - 19:54 WIB
loading...
Talkshow Fodim, Pemuda...
Direktur Eksekutif Pemuda Perindo, Iqnal Shalat Sukma menyampaikan kekhawatiran pekerja generasi muda Indonesia dalam talkshow yang digelar oleh Fodim di kawasan Kemang, Jaksel. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Pemuda Perindo , Iqnal Shalat Sukma menyampaikan kekhawatiran pekerja generasi muda Indonesia dalam talkshow yang digelar oleh Forum Diskusi Muda (Fodim) di kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan. Salah satunya ada persoalan pengangguran .

"Saya melihat pemuda ini cemas ketika pengurangan pegawai berarti akan ada penambahan pengangguran, sedangkan yang masuk saja belum," ujarnya dalam talkshow bertema Evolusi Hak Pekerja di Era Digitalisasi dalam UU Ketenagakerjaan Omnibus Law, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Dukung Presiden Terpilih, Partai Buruh Tetap Tegas Cabut Omnibus Law

Menurutnya, kecemasan para pemuda Indonesia tentang pekerjaan kerap muncul saat ada isu pemecatan yang terjadi di perusahaan-perusahaan. Apalagi di era digitalisasi ini isu manusia tergantikan oleh mesin atau robot.

Sejatinya, kata dia, ada dua persoalan yang harus diselesaikan dalam era digitalisasi ini, mesin khususnya tetap memerlukan orang untuk mengoperasikannya. Sehingga, ada dua tuntutan yang juga perlu dipenuhi.

"Tuntutan itu ada dua, pengusaha wajib memberikan transfer knowladge dari alat tersebut, sedangkan orang yang tadinya manual dipindahkan, bukan dipecat karena saya lihat isunya itu banyak pemecatan melalui WhatsApp," tuturnya.

Selain persoalan itu, lanjut dia, banyak persoalan lainnya yang kerap muncul dalam dunia pekerjaan, apalagi berkaitan UU Ciptaker Omnibus Law. Menyangkut Omnibus Law, pihaknya pun menganalogikannya seperti kotak pandora dalam mitologi Yunani.

"Saya analogikan seperti kotak pandora, dalam mitologi Yunani kotak pandora itu isinya kekacauan, kejahatan yang tersembunyi antara pengusaha dan penguasa, di luar dari buruh," tandasnya.

Meski kotak pandora itu berisi kejahatan, kata dia, ada harapan dari dalam kotak tersebut jika kotak itu dibuka. Penguasa, pengusaha, dan para buruh bisa belajar dari kesalahan yang ada dalam kotak pandora itu guna memperbaiki masalah-masalah yang ada dan mencapai keadilan.

"Berani tidak kotak pandora itu dibuka oleh pemgusaha dan pemerintah dan diperlihatkan ke buruh. Ketika kotak itu dibuka kejahatan akan kelihatan, tapi konsekuensinya kita tahu cara memperbaikinya sepeti apa. Ketika kekacauan dibuka dalam kotaknya, semua elemen jujur agar tak ada dusta di antara kita, tak ada dusta di antara pengusaha dengan buruhnya," bebernya.

"Buruh mengeklaim keuntungan pengusaha sekian, pengusaha menangis tak ada yang beli, itu kan karena kotak pandoranya tak ada yang buka, duduk bersama itu di pemerintah," sambungnya.

Dia lantas membahas tentang peristiwa sejarah 1 Mei 1886 silam di Chicago, Amerika Serikat yang kini menjadi Hari Buruh Internasional. Saat itu, terjadi benturan antara pengusaha dengan para buruh lantaran persoalan jam kerja, yang mana para buruh menuntut jam kerja yang sebelumnya antara 10-16 jam sehari menjadi 8 jam sehari.

Baca juga: Presiden Partai Buruh Berharap Presiden Terpilih Prabowo Cabut Omnibus Law

"Saat ini teman-teman bisa merasakan bekerja di corporate itu 1-8 jam, mereka berhasil buka kotak pandora karena ada harapan di situ. Sejahteranya buruh, kita semua sejahtera. Buruh itu mewakili semua elemen, orang tua saya buruh tapi bisa sekolahkan saya, ketika orang tua tak menyekolahkan saya, saya jadi bodoh, sedangkan pembodohan ada di mana-mana," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua DPR Desak Pemerintah...
Ketua DPR Desak Pemerintah Hadir: Jangan Biarkan Korban PHK Berjuang Sendiri
Jelang Pemungutan Suara...
Jelang Pemungutan Suara Ulang di Boven Digoel, Michael Sianipar: Perindo Hadir Total
Waketum Perindo Minta...
Waketum Perindo Minta Optimalisasi Dana Desa Rp71 Triliun Tepat Sasaran
Hadiri Seminar UI, Sri...
Hadiri Seminar UI, Sri Gusni: Perempuan Bisa Memimpin lewat Keberanian ala Kartini
Infrastruktur dan Pembiayaan
Infrastruktur dan Pembiayaan
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Salomiel Arnius Apresiasi Respons Cepat Pemda Kupang Atasi Abrasi di Lahan Bawang
Bantu Pedagang Kecil,...
Bantu Pedagang Kecil, Legislator Partai Perindo Jhony Kareth Bertekad Majukan UMKM Kota Sorong
Partai Perindo Sambut...
Partai Perindo Sambut Positif Rotasi Pejabat Jakarta, Effendi Syahputra: Program Kesejahteraan Rakyat Harus Jadi Prioritas
Rekomendasi
Aturan TKDN Dilonggarkan...
Aturan TKDN Dilonggarkan Gara-gara Tarif Trump? Menperin Buka Suara
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Meghan Markle Digugat...
Meghan Markle Digugat Rp162 Miliar Imbas Resepnya Buat Penggemar Terluka
Berita Terkini
Daftar Lengkap 51 Pati...
Daftar Lengkap 51 Pati TNI AU Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto pada Akhir April 2025
Ini Alasan Polisi Tangguhkan...
Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi
ERIA Perkuat Peran Media...
ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan
Habiburokhman Jadi Penjamin...
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Dibebaskan, Aktivis 98: Jamin Demokrasi Tetap Terjaga
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
Infografis
7 Film Indonesia Terlaris,...
7 Film Indonesia Terlaris, Salah Satunya Film Jumbo
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved