Lazisnu Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya ke UNHCR

Jum'at, 03 Mei 2024 - 19:24 WIB
loading...
A A A
"Ini atas dasar kemanusiaan. Dan kita tidak bisa diam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi pada etnis Rohingya. Mereka terkatung-katung di laut hingga terdampar di Aceh. Kita punya tanggung jawab moral dan kemanusiaan untuk membantu pengungsi Rohingya. Mereka ini kelompok yang mengalami penindasan dari junta militer Myanmar," ujar Riri.

"Dan bantuan ini pun sesuai dengan ajaran Islam dan ajaran NU, yaitu ukhuwah basyariah dan ukhuwah islamiyah. Kemudian NU Care-LAZISNU sebagai lembaga zakat memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya ini agar kesulitan mereka dapat sedikit terangkat," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia, Ann Maymann mengungkapkan bantuan itu tidak tak hanya untuk asistensi semata, melainkan juga untuk perjuangan bagi kemanusiaan. "Dan untuk menyelematkan generasi etnis Rohingya selanjutnya dalam dunia yang lebih baik. Dan agar kita semua punya hak hidup yang baik dan layak," ungkapnya.

Ann mengatakan ada lebih dari 114 juta orang yang mengungsi atau terpaksa mengungsi dan 60% didominasi dari negara-negara mayoritas muslim atau negara anggota OKI. UNHCR pada 2020 membuka unit kerja Filantropi Islam dan telah menerima banyak dukungan dari lembaga-lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia.

"Bantuan dan kerja-kerja kemanusiaan ini adalah kekuatan transformatif filantropi Islam. Kalau kita konsisten dalam kerja-kerja kemanusiaan, ini adalah awal yang baik untuk mewujudkan dunia yang lebih baik," katanya.

Pejabat UNHCR Indonesia Unit Filantropi Islam, Muhammad Thoriq Helmi menjelaskan, perjalanan Unit Filantropi Islam selama 4 tahun sejak 2022 telah berdampak positif dan mendapat banyak dukungan dari lembaga-lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia. "UNHCR di Indonesia sudah terbentuk sejak 1979. Jadi kita sudah 45 tahun ada di Indonesia. Dan sampai saat ini Indonesia menampung 12.779 pengungsi. Melalui Unit Filantropi Islam, UNHCR mendapat banyak dukungan dari lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia," ujar Thoriq.

Pihaknya menyebut 3 komponen utama dukungan atau bantuan dari UNHCR bagi pengungsi, (1) Bantuan darurat penyelamatan nyawa; (2) Memastikan perlindungan dan akses kebutuhan dasar; (3) Mendapatkan solusi di luar Indonesia, berkaitan dengan pengungsi luar negeri.

“Dan lebih dari 3.000 penerima manfaat pada tahun 2021 sampai 2023. Bantuan tunai multiguna, dalam bentuk bantuan dana, karena pengungsi yang lebih tahu yang mereka butuhkan," ucapnya.

DAlam halalbihalal dan serah terima bantuan, UNHCR menggelar diskusi dengan menghadirkan tiga pembicara, yaitu Profesor KH Amin Suma (Guru Besar Ilmu Fiqh UIN Syarif Hidayatullah) yang membawakan materi Sejarah Pengungsi dalam Islam; Profesor Amelia Fauzia (Guru Besar Sejarah Islam UIN Syarif Hidayatullah) dengan materi Mengingat Kembali Filantropi Inklusif Pengungsi, dan; Silih Agung Wasesa (Pakar Branding dan Komunikasi Pemasaran) dengan materi From Crisis to Clarity: Strategi Komunikasi Efektif untuk Organisasi Nirlaba.
(abd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1496 seconds (0.1#10.140)