Gatot Nurmantyo: Mari Kita Hentikan Segala Bentuk Pembelahan Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengajak semua eleman masyarakat untuk bersatu dan tidak mau dipecah belah. Menurutnya, segala bentuk pembelahan bangsa harus dihentikan.
Saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi , Jakarta, Selasa (18/8/2020), Gatot menyatakan kita hendaknya patut bersyukur hidup di bumi Indonesia, negara besar yang punya tiga zona waktu, wilayahnya luas, dan sumber daya alam melimpah.
"Mulai dari akik sampai berlian, mulai dari ikan teri sampai paus, semuanya ada, terpendam dan terserak di bumi pertiwi. Dalam kondisi seperti itu, tentu negeri ini sangat menarik bagi siapa saja, beribu kepentingan negara dan kekuatan lain bersilang sengketa di negeri kita. Kadang dalam sunyi, tetapi tidak jarang pula dalam keriuhan," jelasnya.
( ).
Mantan Panglima TNI ini menambahkan, negara dengan kekuatan lain berjuang untuk kepentingan nasionalnya. Mereka melakukannya untuk keselamatan masa depan rakyatnya. "Lantas, apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada, membuka diri untuk dieksploitasi, tapi lebih untuk kepentingan mereka, bukan kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia."
Dalam semua karut-marut itu, kata Gatot, ada hal esensial yang harus kita lakukan sebagai bangsa, yakni perlunya kita bersatu dalam keyakinan bersama, bahwa sebagai bangsa kita tidak boleh dan jangan mau dipecah belah untuk kepentingan apa pun.
( ).
"Mari kita hentikan segala bentuk pembelahan bangsa dengan alasan apa pun," tegas Gatot yang diapit oleh pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 Prof Rochmat Wahab dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin .
Saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi , Jakarta, Selasa (18/8/2020), Gatot menyatakan kita hendaknya patut bersyukur hidup di bumi Indonesia, negara besar yang punya tiga zona waktu, wilayahnya luas, dan sumber daya alam melimpah.
"Mulai dari akik sampai berlian, mulai dari ikan teri sampai paus, semuanya ada, terpendam dan terserak di bumi pertiwi. Dalam kondisi seperti itu, tentu negeri ini sangat menarik bagi siapa saja, beribu kepentingan negara dan kekuatan lain bersilang sengketa di negeri kita. Kadang dalam sunyi, tetapi tidak jarang pula dalam keriuhan," jelasnya.
( ).
Mantan Panglima TNI ini menambahkan, negara dengan kekuatan lain berjuang untuk kepentingan nasionalnya. Mereka melakukannya untuk keselamatan masa depan rakyatnya. "Lantas, apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada, membuka diri untuk dieksploitasi, tapi lebih untuk kepentingan mereka, bukan kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia."
Dalam semua karut-marut itu, kata Gatot, ada hal esensial yang harus kita lakukan sebagai bangsa, yakni perlunya kita bersatu dalam keyakinan bersama, bahwa sebagai bangsa kita tidak boleh dan jangan mau dipecah belah untuk kepentingan apa pun.
( ).
"Mari kita hentikan segala bentuk pembelahan bangsa dengan alasan apa pun," tegas Gatot yang diapit oleh pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 Prof Rochmat Wahab dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin .
(zik)