Di Hadapan Massa KAMI, Gatot Nurmantyo Singgung Sumpah Prajurit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi salah satu tokoh sentral dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi , Jakarta Pusat. Gatot yang juga Presidium KAMI pun menyinggung sejumlah hal saat memberi sambutan, seperti sumpah prajurit.
Menurut Gatot, pihaknya bersama tokoh dan aktivis yang tergabung dalam KAMI menyampaikan sudut pandang rakyat kebanyakan tentang yang apa yang dialami dan dirasakan KAMI dan elemen rakyat lainnya saat ini.
"Kami ingin jadikan momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini untuk jujur melihat apa yang belum benar atau bahkan masih keliru dari negeri ini," ujar Gatot yang diapit oleh pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 Prof Rochmad Wahab dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin .
( ).
Gatot menambahkan, sebagai mantan Tentara Nasional Indonesia (TNI), 38 tahun lalu saat mengawali dinas keprajuritan, dirinya telah bersumpah demi Allah untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Inilah antara lain bunyi sumpah saya yang tidak pernah dicabut dan akan terus melekat pada setiap prajurit hingga bunyi tembakan salvo mengantarkannya ke liang lahad," ujar Gatot.
( ).
Dan, lanjut Gatot, atas nama sumpah ini pula dirinya bersama seluruh rakyat Indonesia ingin melakukan langkah-langkah untuk menjaga kesetiaan kapada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Menurut Gatot, pihaknya bersama tokoh dan aktivis yang tergabung dalam KAMI menyampaikan sudut pandang rakyat kebanyakan tentang yang apa yang dialami dan dirasakan KAMI dan elemen rakyat lainnya saat ini.
"Kami ingin jadikan momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini untuk jujur melihat apa yang belum benar atau bahkan masih keliru dari negeri ini," ujar Gatot yang diapit oleh pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 Prof Rochmad Wahab dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin .
( ).
Gatot menambahkan, sebagai mantan Tentara Nasional Indonesia (TNI), 38 tahun lalu saat mengawali dinas keprajuritan, dirinya telah bersumpah demi Allah untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Inilah antara lain bunyi sumpah saya yang tidak pernah dicabut dan akan terus melekat pada setiap prajurit hingga bunyi tembakan salvo mengantarkannya ke liang lahad," ujar Gatot.
( ).
Dan, lanjut Gatot, atas nama sumpah ini pula dirinya bersama seluruh rakyat Indonesia ingin melakukan langkah-langkah untuk menjaga kesetiaan kapada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
(zik)