Karakter Andi Arief Dinilai Berlawanan dengan Citra SBY yang Santun

Rabu, 09 Januari 2019 - 04:11 WIB
Karakter Andi Arief Dinilai Berlawanan dengan Citra SBY yang Santun
Karakter Andi Arief Dinilai Berlawanan dengan Citra SBY yang Santun
A A A
JAKARTA - Sikap dan perilaku Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief terus menuai sorotan publik. Andi dinilai telah merusak citra Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Demokrat yang dikenal santun dan memiliki karakter positif.

Dosen Ilmu Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Firman Manan menganggap perilaku Andi tak sejalan dengan karakter yang dipunyai SBY, khususnya menyangkut dugaan menyampaikan informasi bohong atau hoaks yang muncul belakangan ini. Bahkan, Andi dianggap tak segan menyerang secara frontal kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan penyelenggara pemilu seperti KPU.

Dijelaskan Firman, Partai Demokrat selama ini dikenal sebagai partai yang menerapkan strategi politik defensif. Mereka meng-counter isu-isu negatif yang mengarah pada partai. Selain itu, kata Firman, SBY sebagai ikon Partai Demokrat juga menerapkan politik santun. SBY tidak menyerang secara frontal pihak lain di luar partai.

Namun kini, strategi politik ofensif yang digunakan oleh Andi Arief dapat mengganggu ritme pola kampanye Partai tersebut. Menurut dia, hal ini sekaligus membingungkan pemilih tentang karakteristik Partai Demokrat.

"Strategi SBY yang membangun citra dirinya sebagai politisi santun sekaligus karakter Partai Demokrat sebagai partai yang santun dapat terkikis oleh pernyataan-pernyataan Andi Arief yang cenderung ofensif," ujar Firman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dengan demikian, lanjutnya, karakteristik Partai Demokrat menjadi tidak jelas di mata publik. Tak lagi sesuai dengan pola pencitraan yang hendak dibangun oleh SBY. Apabila hal tersebut terjadi bukan tidak mungkin ada konsekuensi penurunan tingkat elektabilitas Partai Demokrat.

"Secara ekstrim, dapat terjadi kondisi dimana Partai Demokrat akan menghadapi kesulitan untuk menembus angka parliamentary threshold sebesar 4% pada Pileg 2019, sehingga Partai Demokrat terancam posisinya untuk kembali masuk ke DPR periode 2019-2024," jelasnya.

Menyikapi potensi penurunan tingkat elektabilitas, dia menilai SBY sebagai ketua umum harus kembali menekankan kepada kader-kadernya untuk menggunakan strategi politik santun dan tidak melakukan serangan frontal dalam membangun citra partai.

"SBY harus melakukan pendisiplinan terhadap kader-kader partai, untuk mencegah karakteristik politik santun dari Partai Demokrat tergerus oleh manuver yang dilakukan oleh kader-kader Partai Demokrat seperti Andi Arief," tandas Firman.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5915 seconds (0.1#10.140)