Gaya Hidup Picu Artis Terlibat Prostitusi

Minggu, 06 Januari 2019 - 10:58 WIB
Gaya Hidup Picu Artis Terlibat Prostitusi
Gaya Hidup Picu Artis Terlibat Prostitusi
A A A
JAKARTA - Prostitusi online yang melibatkan artis papan atas kembali terungkap. Polda Jawa Timur kemarin mengungkap kasus prostitusi yang melibatkan dua artis Tanah Air, yakni VA dan AS. Pengaruh lingkungan, mengikuti tren, kebanggaan diri, gaya hidup serta mempercantik diri merupakan faktor mengapa artis terjerumus dalam bisnis esek-esek tersebut.

Pengamat sosial UGM Yogyakarta Hempri Suryana mengungkapkan hal tersebut menjawab fenomena mengapa banyak artis terjerumus dalam lingkaran prostitusi online.

“Faktor lingkungan karena memang memberikan peluang untuk artis terjerumus dalam kegiatan itu. Aspek gaya hidup artis (juga jadi faktor penyebab) karena sebagian artis konsumtif dan borjuis sehingga segala cara dilakukan untuk mendapatkan uang,” paparnya kepada KORAN SINDO tadi malam.

Selain itu prostitusi online memang sedang menjadi tren baru setelah prostitusi konvensional mendapat pengawasan ketat.

Juga tidak menutup kemungkinan prostitusi online tersebut menjadi bagian para artis dalam mengumpulkan kapital untuk mempercantik diri mereka. “Jadi mereka tidak lagi berpikir dosa, tetapi perilaku-perilaku menyimpang ini sebagai bagian dan upaya untuk kepentingan itu,” paparnya.

Kriminolog UGM Suprapto menambahkan, saat ini sudah ada pergeseran sosial dalam kasus prostitusi, terlebih yang melibatkan artis atau kaum dengan strata sosial menengah ke atas. Jika sebelumnya segala bentuk prostitusi adalah suatu aib, sekarang berubah menjadi prestise atau gengsi dengan adanya media sosial serta bisa menggaet kaum dengan strata sosial tinggi.

Pelaku prostitusi mengaku bangga ketika setelah diunggah kemudian direspons banyak kalangan. Terlebih lagi yang diunggah adalah artis dan yang merespons adalah kalangan strata sosial menengah ke atas. Banyak cara dilakukan untuk menaikkan strata sosial atau strata ekonomi.

Salah satunya prostitusi online yang melibatkan artis untuk memenuhi keinginan naik strata dengan cara cepat. Dia mencontohkan pekerja seks komersial (PSK) yang ingin naik strata. PSK tersebut kemudian masuk dunia modeling. Nama PSK akan hilang dan yang muncul nama modeling.

“Pengguna modeling kebanyakan strata sosial tinggi atau menengah keatas. Ini yang saat ini terjadi,” bebernya. Untuk itu kontrol sosial sangat penting. Baik pemerintah maupun masyarakat diharapkan peka dengan konten-konten iklan di media sosial yang mengarah ke bentuk prostitusi.

“Sebenarnya mudah dideteksi. Pemerintah mudah melakukan pencegahan dan penangkalan,” sebutnya. Sosiolog dari Universitas Indonesia Paulus Wirutomo berpandangan, dunia keartisan sejak dulu sudah akrab dengan isu prostitusi.

Namun tidak semua artis terlibat prostitusi. Jadi pada dasarnya kalau ada artis yang melakukan pekerjaan di dunia prostitusi, itu lebih pada pilihan dia sendiri sehingga tidak bisa digeneralisasi bahwa semua artis cenderung melakukan itu hanya karena melihat sejumlah artis yang terlibat prostitusi.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4399 seconds (0.1#10.140)