BNPB Sebut Jumlah Korban Luka Akibat Gempa Garut Bertambah Jadi 8 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya penambahan jumlah warga yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut pada Sabtu, 27 April 2024 malam. Saat ini total korban menjadi 8 orang.
Adanya penambahan tersebut diketahui dari data yang telah dimutakhirkan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB pada pukul 14.00 WIB.
"Korban jiwa terdampak dari gempa juga mengalami penambahan. Hingga siang ini, korban luka akibat gempa berjumlah 8 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (28/4/2024).
Abdul Muhari menyebut, berdasarkan laporan yang diterima dari lapangan hingga saat ini terdapat 75 Kepala keluarga (KK) yang terdampak. Jumlah ini pun mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya sebanyak 27 KK.
"BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten dan kota yang terdampak yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Banjar masih terus melakukan pendataan dan kaji cepat yang mencakup inventarisasi kerusakan dan penyelamatan warga," ujarnya.
Adanya penambahan tersebut diketahui dari data yang telah dimutakhirkan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB pada pukul 14.00 WIB.
"Korban jiwa terdampak dari gempa juga mengalami penambahan. Hingga siang ini, korban luka akibat gempa berjumlah 8 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (28/4/2024).
Abdul Muhari menyebut, berdasarkan laporan yang diterima dari lapangan hingga saat ini terdapat 75 Kepala keluarga (KK) yang terdampak. Jumlah ini pun mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya sebanyak 27 KK.
"BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten dan kota yang terdampak yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Banjar masih terus melakukan pendataan dan kaji cepat yang mencakup inventarisasi kerusakan dan penyelamatan warga," ujarnya.
(cip)