7 Fakta Kopasgat, Pasukan Elite TNI AU yang Disegani NATO
loading...
A
A
A
Kopasgat juga memiliki Satuan Bravo 90 atau dikenal dengan sebutan Satbravo 90 yakni pasukan khusus yang jumlahnya lebih kecil. Prajurit Satbravo diambil dari 10 terbaik lulusan pendidikan komando.
Ada sepuluh kualifikasi yang harus dikuasai personel Satbravo mulai dari Combat free fall, terjun High Altitude High Opening (HAHO), paralanjut olahraga, combat SAR, paradasar, pengendalian tempur (Dalpur) trimedia baik darat, laut, udara, kemampuan selam, tembak kelas I serta komando.
Mereka mengungkapkan jika Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diwaspadai karena mempunyai pasukan khusus yang selalu disimpan yaitu Kopasgat. Pernyataan itu disampaikan mantan panglima NATO saat ditanya salah seorang mahasiswa di Amerika.
“Tidak ada Markas pasukan kecil seperti ini (Paskhas). Denjaka dan Kopasus tidak memiliki markas dengan landasan udara sendiri,” ujar Panglima TNI ketika itu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mako Korpaskhas, Margahayu, Bandung.
Dalam perjalanannya, namanya berubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU. Namun demikian, pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diterbitkan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 tentang Organisasi Tugas dan Jabatan di Lingkungan TNI terbit.
Menindaklanjuti perpres tersebut, terbit juga Perpang TNI Nomor 37 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi Tugas dan Jabatan TNI AU. Pada 9 Februari 2018 dilaksanakan rapat validasi organisasi TNI AU oleh Dewan Pembentukan Organisasi TNI AU (Deporau) yang dipimpin oleh KSAU. Saat itu, KSAU masih dijabat oleh Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Selanjutnya, terjadi perubahan nomenklatur yang tercantum dalam Perpang TNI Nomor 26 Tahun 2019 tentang Organisasi Tugas Kopasgat. Seiring perubahan nomenklatur, juga diiringi dengan beberapa perubahan yang terkait dengan fungsi organisasi Kopasgat, yakni menyangkut fungsi organik satuan dan fungsi pembinaan kemampuan teknis. Selain itu juga ada tambahan jabatan bintang satu, yaitu Irkopasgat.
Tidak hanya itu, Kopasgat juga dikerahkan dalam Operasi Trikora merebut Irian Barat sekarang bernama Papua dari Belanda. Saat itu, Kopasgat mencatatkan kisah heroik dan bersejarah sebagai pasukan yang berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kali di Irian Barat.
Lihat Juga: Profil Kolonel Pnb Betya Lukman Madyana, Sosok Perisai Hidup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Ada sepuluh kualifikasi yang harus dikuasai personel Satbravo mulai dari Combat free fall, terjun High Altitude High Opening (HAHO), paralanjut olahraga, combat SAR, paradasar, pengendalian tempur (Dalpur) trimedia baik darat, laut, udara, kemampuan selam, tembak kelas I serta komando.
5. Disegani NATO
Sebagai pasukan elite TNI khususnya TNI AU, Kopasgat dikenal sangat tangguh di medan operasi. Sejumlah operasi militer pernah diikuti baik di dalam maupun di luar negeri. Panglima NATO bahkan mengagumi kehebatan dan ketangguhan Kopasgat.Mereka mengungkapkan jika Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diwaspadai karena mempunyai pasukan khusus yang selalu disimpan yaitu Kopasgat. Pernyataan itu disampaikan mantan panglima NATO saat ditanya salah seorang mahasiswa di Amerika.
“Tidak ada Markas pasukan kecil seperti ini (Paskhas). Denjaka dan Kopasus tidak memiliki markas dengan landasan udara sendiri,” ujar Panglima TNI ketika itu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mako Korpaskhas, Margahayu, Bandung.
6. Kopasgat Beberapa Kali Berganti Nama
Kopasgat beberapa kali berganti nama. Awalnya, pasukan khusus TNI AU ini bernama Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) yang ditetapkan pada 17 Oktober 1947.Dalam perjalanannya, namanya berubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU. Namun demikian, pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diterbitkan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 tentang Organisasi Tugas dan Jabatan di Lingkungan TNI terbit.
Menindaklanjuti perpres tersebut, terbit juga Perpang TNI Nomor 37 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi Tugas dan Jabatan TNI AU. Pada 9 Februari 2018 dilaksanakan rapat validasi organisasi TNI AU oleh Dewan Pembentukan Organisasi TNI AU (Deporau) yang dipimpin oleh KSAU. Saat itu, KSAU masih dijabat oleh Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Selanjutnya, terjadi perubahan nomenklatur yang tercantum dalam Perpang TNI Nomor 26 Tahun 2019 tentang Organisasi Tugas Kopasgat. Seiring perubahan nomenklatur, juga diiringi dengan beberapa perubahan yang terkait dengan fungsi organisasi Kopasgat, yakni menyangkut fungsi organik satuan dan fungsi pembinaan kemampuan teknis. Selain itu juga ada tambahan jabatan bintang satu, yaitu Irkopasgat.
7. Diterjunkan dalam Operasi Militer
Ketika terjadi pemberontakan di bumi Pertiwi ini, Kopasgat diterjukan untuk menumpas kelompok perlawanan bersenjata di antaranya, DI/TII di Jawa Barat. Kemudian penumpasan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1952. Termasuk penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta.Tidak hanya itu, Kopasgat juga dikerahkan dalam Operasi Trikora merebut Irian Barat sekarang bernama Papua dari Belanda. Saat itu, Kopasgat mencatatkan kisah heroik dan bersejarah sebagai pasukan yang berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kali di Irian Barat.
Lihat Juga: Profil Kolonel Pnb Betya Lukman Madyana, Sosok Perisai Hidup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
(cip)