Promosi Budaya Indonesia lewat Konten Digital
loading...
A
A
A
Langkah kedua, menurut Xenia, selalu posting konten yang beragam dan konsisten dan jangan lupa interaksi dengan pengikut ataupun subscribers.
Tahap ketiga, buatlah caption yang bercerita dan bermanfaat untuk menarik perhatian. Mengelola media sosial dengan baik, dapat meningkatkan dan memaksimalkan manfaat sosial media bagi para pengguna nya.
Narasumber ketiga, Aminah Swarnawati, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia menyampaikan peran penting budaya dalam bermedia digital serta cara mempromosikan budaya melalui platform digital.
Menurutnya, tantangan budaya digital yang tengah dihadapi saat ini adalah mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia.
“Media digital menjadi panggung budaya asing, hingga pelanggaran hak cipta dan karya intelektual. Oleh karena itu sebagai pengguna internet terutama media sosial, kita tetap harus menjadikan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital. Juga mewujudkan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di dunia digital,” tuturnya.
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan besar yang berasal dari beragam corak yang berbeda satu dengan lain nya. Ini adalah berkah dan kebanggaan bangsa yang patut dilestarikan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karena itu penting bagi kita untuk berperan serta mempromosikan budaya Indonesia.
“Salah satunya melalui media digital. Kita dapat mengunggah beragam budaya Indonesia, melalui platform digital yang tersedia, untuk menyebarluaskan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa kita. Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” tutur Aminah menutup pemaparan.
Kegiatan talk show chip in juga diisi dengan sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber. Seorang siswi melontarkan pertanyaan mengenai banyaknya siswa-siswi yang kecanduan media sosial hingga mengganggu aktivitas belajarnya. Bagaimana cara agar pelajar terhindar dari kecanduan media sosial sebagai generasi penerus bangsa?
Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Xenia Angelica Wijayanto. Menurut Xenia, solusinya adalah menguatkan pendirian pada diri sendiri. Bagaimana kita mampu membatasi diri dalam mencari hiburan di media sosial tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Penting bagi kita untuk belajar membatasi dan mendisiplinkan diri sendiri. Untuk generasi muda dan peserta didik, terus lah belajar mengatur waktu terutama dalam bermedia sosial. Pastikan kalian menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan dengan lebih bijak,” ujarnya.
Tahap ketiga, buatlah caption yang bercerita dan bermanfaat untuk menarik perhatian. Mengelola media sosial dengan baik, dapat meningkatkan dan memaksimalkan manfaat sosial media bagi para pengguna nya.
Narasumber ketiga, Aminah Swarnawati, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia menyampaikan peran penting budaya dalam bermedia digital serta cara mempromosikan budaya melalui platform digital.
Menurutnya, tantangan budaya digital yang tengah dihadapi saat ini adalah mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia.
“Media digital menjadi panggung budaya asing, hingga pelanggaran hak cipta dan karya intelektual. Oleh karena itu sebagai pengguna internet terutama media sosial, kita tetap harus menjadikan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital. Juga mewujudkan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di dunia digital,” tuturnya.
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan besar yang berasal dari beragam corak yang berbeda satu dengan lain nya. Ini adalah berkah dan kebanggaan bangsa yang patut dilestarikan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karena itu penting bagi kita untuk berperan serta mempromosikan budaya Indonesia.
“Salah satunya melalui media digital. Kita dapat mengunggah beragam budaya Indonesia, melalui platform digital yang tersedia, untuk menyebarluaskan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa kita. Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” tutur Aminah menutup pemaparan.
Kegiatan talk show chip in juga diisi dengan sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber. Seorang siswi melontarkan pertanyaan mengenai banyaknya siswa-siswi yang kecanduan media sosial hingga mengganggu aktivitas belajarnya. Bagaimana cara agar pelajar terhindar dari kecanduan media sosial sebagai generasi penerus bangsa?
Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Xenia Angelica Wijayanto. Menurut Xenia, solusinya adalah menguatkan pendirian pada diri sendiri. Bagaimana kita mampu membatasi diri dalam mencari hiburan di media sosial tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Penting bagi kita untuk belajar membatasi dan mendisiplinkan diri sendiri. Untuk generasi muda dan peserta didik, terus lah belajar mengatur waktu terutama dalam bermedia sosial. Pastikan kalian menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan dengan lebih bijak,” ujarnya.