Promosi Budaya Indonesia lewat Konten Digital

Jum'at, 19 April 2024 - 20:16 WIB
loading...
Promosi Budaya Indonesia lewat Konten Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengadakan kegiatan talkshow chip in Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital pada Jumat (19/4/2024) di SMP Negeri 115 Jakarta Selatan.
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengadakan kegiatan talkshow chip in “Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital” pada Jumat (19/4/2024) di SMP Negeri 115 Jakarta Selatan.

Talkshow diselenggarakan guna meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan ini dilakukan dalam acara Gebyar Literasi SMP Negeri 115 Jakarta Selatan, dan diikuti oleh lebih dari 1.000 siswa.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Masyarakat Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. Kegiatan literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Kegiatan talkshow chip in diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan. Ia menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesia, agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital serta memiliki kemampuan dalam menanggulangi resiko yang muncul bersama nya.

Semuel mengatakan ada empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Keamanan Digital.

Sambutan kedua sekaligus pembukaan kegiatan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi secara daring. Ia menyampaikan

manfaat ekonomi dalam kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan berbasis ekonomi digital.

Menkominfo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital, untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi dan semakin maju.

Kegiatan talk show chip ini bertujuan memberi edukasi mengenai literasi digital dengan cara yang mudah diterima siswa. Sesi talk show dimulai dengan pemutaran video animasi berjudul “4 Jurus Literasi Digital”. Empat jurus yang dimaksud adalah Interaksi, Partisipasi, Kolaborasi dan Kontrol diri agar para peserta didik #MakinCakapDigital.

Penjelasan mengenai literasi digital kemudian disampaikan oleh tiga orang narasumber yang dipandu oleh moderator. Paparan pertama disampaikan oleh Sri Masrifah, guru bahasa Indonesia SMPN 115 Jakarta.

Sri memulai paparan dengan ajakan untuk menulis di media sosial, baik curahan hati maupun tulisan lain yang dapat menjadi karya bermakna. “Pada era digitalisasi sekarang ini, pengguna internet terutama media sosial dapat dengan mudah menggunggah tulisan, baik yang bersifat pribadi maupun profesional, dan dapat diakses oleh banyak orang,” tutur Sri.

Ia memberi contoh pahlawan nasional R.A Kartini, pada zaman dahulu membuat karya buku legendaris “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang berisi curahan hatinya.

“Pengguna internet, terutama pelajar, juga dapat memanfaatkan sosial media maupun platform lainnya untuk mencurahkan isi hati, namun tetap harus memperhatikan etika dalam menggunakan media sosial dan etis dalam berliterasi digital,” kata Sri.

Dalam ruang digital, lanjut Sri, kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika.

“Oleh karenanya, segala aktivitas digital perlu dilandasi dengan etika berdigital. Dalam mengunduh maupun mengunggah tulisan, video, gambar dan sejenisnya harus dilakukan secara sadar dan siap menanggung konsekuensinya,” ujar Sri.

Ia berpesan, unggahlah tulisan tentang pengalaman, harapan, impian yang positif dengan cermat memilih diksi.

“Mungkin tulisanmu dapat menambah wawasan maupun menginspirasi pembaca. Selanjutnya, kumpulkan tulisanmu menjadi sebuah karya literasi. Dengan demikian, kamu sudah memperkaya literasi digital Indonesia,” kata Sri.

Sementara narasumber kedua pada talk show chip in “Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital”, Xenia Angelica Wijayanto, Head of Centre for Publication LSPR Institute, menjelaskan kepada para pelajar mengenai manfaat media sosial sebagai media pembelajaran dan juga saran hiburan.

“Pilihlah konten yang bermanfaat unutk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita. Agar kita bisa mendapat manfaat dari media sosial, maka kita harus mengelola media sosial dengan baik,” ucapnya.

Langkah pertama, lanjutnya, buatlah profil media sosial kita dengan jelas. Buat nama akun yang singkat dan jelas, menggambarkan siapa kita dengan foto profil yang sesuai. Lalu buat deskripsi yang menggambarkan isi dari medsos.

Langkah kedua, menurut Xenia, selalu posting konten yang beragam dan konsisten dan jangan lupa interaksi dengan pengikut ataupun subscribers.

Tahap ketiga, buatlah caption yang bercerita dan bermanfaat untuk menarik perhatian. Mengelola media sosial dengan baik, dapat meningkatkan dan memaksimalkan manfaat sosial media bagi para pengguna nya.

Narasumber ketiga, Aminah Swarnawati, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia menyampaikan peran penting budaya dalam bermedia digital serta cara mempromosikan budaya melalui platform digital.

Menurutnya, tantangan budaya digital yang tengah dihadapi saat ini adalah mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia.

“Media digital menjadi panggung budaya asing, hingga pelanggaran hak cipta dan karya intelektual. Oleh karena itu sebagai pengguna internet terutama media sosial, kita tetap harus menjadikan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital. Juga mewujudkan nilai-nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di dunia digital,” tuturnya.

Budaya Indonesia merupakan kebudayaan besar yang berasal dari beragam corak yang berbeda satu dengan lain nya. Ini adalah berkah dan kebanggaan bangsa yang patut dilestarikan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karena itu penting bagi kita untuk berperan serta mempromosikan budaya Indonesia.

“Salah satunya melalui media digital. Kita dapat mengunggah beragam budaya Indonesia, melalui platform digital yang tersedia, untuk menyebarluaskan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa kita. Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” tutur Aminah menutup pemaparan.

Kegiatan talk show chip in juga diisi dengan sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber. Seorang siswi melontarkan pertanyaan mengenai banyaknya siswa-siswi yang kecanduan media sosial hingga mengganggu aktivitas belajarnya. Bagaimana cara agar pelajar terhindar dari kecanduan media sosial sebagai generasi penerus bangsa?

Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Xenia Angelica Wijayanto. Menurut Xenia, solusinya adalah menguatkan pendirian pada diri sendiri. Bagaimana kita mampu membatasi diri dalam mencari hiburan di media sosial tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

“Penting bagi kita untuk belajar membatasi dan mendisiplinkan diri sendiri. Untuk generasi muda dan peserta didik, terus lah belajar mengatur waktu terutama dalam bermedia sosial. Pastikan kalian menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan dengan lebih bijak,” ujarnya.

Kegiatan talk show chip in ”Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital” merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website www.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page Literasi Digital Kominfo dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)