Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini
loading...
A
A
A
Sementara narasumber kedua pada kegiatan ini, Dosen Pengajar dan Praktisi Digital Anang Dermawan menyampaikan bahwa pengguna internet, terutama para pelajar pada saat ini tengah menghadapi tantangan budaya digital. Sebagai pengguna internet, perlu untuk tetap menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan dalam menggunakan media sosial dan tidak terbuai dengan budaya asing.
Digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreatifitas yang kita miliki. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat vlog atau blog mengenai budaya Indonesia dengan berbagi cerita, pengalaman maupun pengetahuan tentang tradisi serta keragaman budaya di Indonesia.
”Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Maka dari itu, mari kita mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, serta tempat kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dan bermartabat,” ujar Anang.
Kemudian, narasumber ketiga dalam kegiatan nobar kali ini, Praktisi Pendidikan Imam Wicaksono menyampaikan, pada saat ini skor sub indeks keahlian kecakapan digital pengguna internet di Indonesia masih terhitung rendah. Secara sederhana, pengguna internet dapat dikatakan cakap digital saat mengetahui dan memahami cara penggunaan perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak dengan baik, terutama memahami perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Tak kalah penting, memahami ekosistem transaksi daring seperti dompet digital, lokapasar serta transaksi digital dengan baik agar terhindar dari tindakan yang merugikan.
Kegiatan nobar ini kemudian ditutup oleh sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber. Seorang siswa melontarkan pertanyaan mengenai melaporkan atau menghapus website yang mengandung ujaran kebencian.
"Apakah kita bisa melaporkan atau menghapus website yang mengandung ujaran kebencian, penyebaran data pribadi, pornografi dan sebagainya? Kalau bisa, bagaimanakah caranya?" tuturnya.
Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Beavola yang menerangkan bahwa pada dasarnya postingan yang kita unggah dapat dihapus secara manual. Namun, yang tidak dapat kita hindari adalah saat orang lain terlanjur melakukan screenshot atau capture unggahan maupun komen kita, dan menggunakannya untuk hal yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, selalu gunakan media sosial secara bijak dan berpikir kritis sebelum melakukan unggahan.
Kegiatan nobar ”Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini” merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website www.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page Literasi Digital Kominfo, dan kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
Digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreatifitas yang kita miliki. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat vlog atau blog mengenai budaya Indonesia dengan berbagi cerita, pengalaman maupun pengetahuan tentang tradisi serta keragaman budaya di Indonesia.
”Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Maka dari itu, mari kita mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, serta tempat kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dan bermartabat,” ujar Anang.
Kemudian, narasumber ketiga dalam kegiatan nobar kali ini, Praktisi Pendidikan Imam Wicaksono menyampaikan, pada saat ini skor sub indeks keahlian kecakapan digital pengguna internet di Indonesia masih terhitung rendah. Secara sederhana, pengguna internet dapat dikatakan cakap digital saat mengetahui dan memahami cara penggunaan perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak dengan baik, terutama memahami perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Tak kalah penting, memahami ekosistem transaksi daring seperti dompet digital, lokapasar serta transaksi digital dengan baik agar terhindar dari tindakan yang merugikan.
Kegiatan nobar ini kemudian ditutup oleh sesi tanya jawab antar peserta dan seluruh narasumber. Seorang siswa melontarkan pertanyaan mengenai melaporkan atau menghapus website yang mengandung ujaran kebencian.
"Apakah kita bisa melaporkan atau menghapus website yang mengandung ujaran kebencian, penyebaran data pribadi, pornografi dan sebagainya? Kalau bisa, bagaimanakah caranya?" tuturnya.
Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Beavola yang menerangkan bahwa pada dasarnya postingan yang kita unggah dapat dihapus secara manual. Namun, yang tidak dapat kita hindari adalah saat orang lain terlanjur melakukan screenshot atau capture unggahan maupun komen kita, dan menggunakannya untuk hal yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, selalu gunakan media sosial secara bijak dan berpikir kritis sebelum melakukan unggahan.
Kegiatan nobar ”Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini” merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website www.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page Literasi Digital Kominfo, dan kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
(skr)