PBNU Perkirakan 1 Syawal Jatuh pada 10 April 2024

Minggu, 07 April 2024 - 15:14 WIB
loading...
A A A
"Namun demikian, secara organisasi, LFPBNU tetap akan menunggu hasil Sidang Itsbat Pemerintah dan Ikhbar PBNU untuk menjaga kebersamaan dan mengurangi perbedaan. Sidang Isbat Pemerintah (Kemenag) sendiri digelar sebagai upaya menyatukan sikap kebersamaan diantara elemen-elemen masyarakat,"kata dia.

Sehingga LF PBNU, lanjutnya juga akan menggelar rukyatul hilal secara serentak di sejumlah titik yang telah ditentukan.

"Seperti yang sudah-sudah titik pantau Rukyatul Hilal oleh LF PBNU ada sekitar 50-60 lokasi rukyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Di daerah-daerah pelaksanaan Rukyatul Hilal dilakukan oleh Lembaga Falakiyah NU daerah,"ucapnya.

Serta hasil rukyat dari berbagai daerah akan dilaporkan ke LF PBNU dan selanjutnya diteruskan ke Kementerian Agama untuk dijadikan pertimbangan Menteri Agama dalam sidang isbat.

Kiai Sirril menjelaskan, sejak awal tahun 2022, LF PBNU telah menerima kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan tinggi minimal 3 derajat dan sudut elongasi geosentris minimal 6,4 derajat untuk penyusunan kalender. Namun, penetapan awal bulan tetap berdasarkan rukyat lapangan.

Penerimaan kriteria baru MABIMS ini merujuk pada hasil penelitian internal LF PBNU yang melibatkan data perhitungan ratusan tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kriteria baru tersebut tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)