Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP, Jokowi: Bukan Golkar?

Rabu, 03 April 2024 - 10:37 WIB
loading...
Disebut Ingin Rebut...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pertanyaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut dirinya bakal merebut kursi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Foto/MPI/Raka Dwi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pertanyaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut dirinya bakal merebut kursi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri .

Jokowi lantas menanyakan kembali kepada wartawan terkait isu dirinya yang juga dikabarkan akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.



"Bukan Golkar?" ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Jokowi pun heran banyak lantaran namanya selalu dikaitkan untuk menjadi kandidat beberapa ketum parpol.

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua," tandas Jokowi.

Saat ditanyai kembali mengenai pernyataan Hasto yang disebut bakal merebut posisi Ketum PDIP, Jokowi meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan dirinya.

"Jangan seperti itu, jangan seperti itu," kata Jokowi.

Sekadar informasi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Presiden Jokowi sempat menugasi seorang menteri membujuk Megawati Soekarnoputri untuk turun dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP. Bujukan itu agar Jokowi bisa memimpin PDIP ke depannya.

Hal itu diungkapkan Hasto dalam acara Bedah Buku "NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971" karya Ken Ward (1972) yang digelar di Bakoel Kopi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Awalnya Hasto menyebut adanya perintah Jokowi ke menteri untuk membujuk Megawati itu terjadi jauh beberapa bulan sebelum Pemilu 2024. Jokowi disebut menugasi seorang menteri yang power full untuk bertemu Pakar Otonomi Daerah Ryaas Rasyid.

Ryaas kemudian, disebut Hasto, ditugasi oleh seorang menteri itu untuk membujuk Megawati agar mau memberikan posisi Ketum PDIP kepada Jokowi.

"Jadi jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara 5-6 bulan. Ada seorang menteri, ada super power full, ada yang power full. Supaya nggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," kata Hasto.



"Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi," tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)