Profil Singkat 4 Menteri yang Dipanggil MK dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi ( MK ) memanggil empat menteri dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ( PHPU ) atau sengketa hasil Pilpres 2024. Berikut profil singkatnya.
Ketua MK Suhartoyo menyebutkan pemanggilan empat menteri ini diperlukan keterangannya dalam sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 yang akan digelar pada Jumat (5/4/2024).
Baca juga: 4 Menteri Dipanggil MK, Pakar Timnas AMIN Sebut Masalah Bansos Hendak Ditelusuri Hakim
Suhartoyo mengungkapkan, pemanggilan tersebut masuk dalam kategori yang penting didengar MK, bukan berarti MK mengakomodir permohonan pemohon 1 Anies-Muhaimin, atau pemohon 2 Ganjar-Mahfud. Namun ini semata-mata untuk kepentingan para hakim.
Baca juga: Alasan Hakim MK Panggil 4 Menteri Jokowi ke Sidang Sengketa Pilpres 2024
Keempat menteri yang dipanggil tersebut, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini profil singkat 4 menteri yang dipanggil MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.
Muhadjir Effendy lahir di Madiun, 29 Juli 1956. Muhadjir menjabat sebagai Menko PMK sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin.
Muhadjir juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode yaitu tahun 2000–2016. Selain itu, Muhadjir adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan periode 2015-2020.
Muhadjir meraih gelar sarjana muda di Fakultas Tarbiyah IAIN Malang dan lulus pada tahun 1978. Kemudian dia meraih gelar sarjana pendidikan sosial di IKIP Malang.
Lulusan SD Al-Islam dan PGAN di Madiun ini mengambil gelar S2 program Magister Administrasi Publik di UGM. Setelah itu kuliah S3 program Ilmu-Ilmu Sosial di Universitas Airlangga (Unair).
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 1 Oktober 1962. Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 dan menjabat hingga sekarang.
Sebelumnya, Airlangga mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2). Di samping jabatan pemerintahan, dirinya juga menjadi Ketua Umum Partai Golkar (2017-sekarang).
Airlangga meraih gelar sarjana teknik di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Lalu lanjut studi di Advanced Management Program (AMP) Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Kemudian ia meraih gelar Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australia. Setelah itu meraih gelar Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia.
Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Sri Mulyani pertama kali menjadi Menteri Keuangan pada 5 Desember 2005 semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan yang ketiga kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
Sri Mulyani menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986).
Ia melanjutkan pendidikannya di University of Illinois Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D of Economics (1992).
Tri Rismaharini lahir di Kediri, 20 November 1961. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini diangkat menjadi Menteri Sosial sejak tahun 2020 hingga sekarang.
Risma sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2020. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya, Kelapa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini, dan jabatan lainnya di Surabaya.
Risma menempuh pendidikan di SDN Kediri yang kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN X Surabaya. Setelah itu ia melanjutkan sekolah di SMAN V Surabaya.
Risma menempuh pendidikan tinggi di ITS dan meraih gelar sarjana Arsitektur dan gelar S2 pada program Manajemen Pembangunan Kota.
Ketua MK Suhartoyo menyebutkan pemanggilan empat menteri ini diperlukan keterangannya dalam sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 yang akan digelar pada Jumat (5/4/2024).
Baca juga: 4 Menteri Dipanggil MK, Pakar Timnas AMIN Sebut Masalah Bansos Hendak Ditelusuri Hakim
Suhartoyo mengungkapkan, pemanggilan tersebut masuk dalam kategori yang penting didengar MK, bukan berarti MK mengakomodir permohonan pemohon 1 Anies-Muhaimin, atau pemohon 2 Ganjar-Mahfud. Namun ini semata-mata untuk kepentingan para hakim.
Baca juga: Alasan Hakim MK Panggil 4 Menteri Jokowi ke Sidang Sengketa Pilpres 2024
Keempat menteri yang dipanggil tersebut, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini profil singkat 4 menteri yang dipanggil MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.
Profil 4 Menteri yang Dipanggil MK
1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy lahir di Madiun, 29 Juli 1956. Muhadjir menjabat sebagai Menko PMK sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin.
Muhadjir juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode yaitu tahun 2000–2016. Selain itu, Muhadjir adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan periode 2015-2020.
Muhadjir meraih gelar sarjana muda di Fakultas Tarbiyah IAIN Malang dan lulus pada tahun 1978. Kemudian dia meraih gelar sarjana pendidikan sosial di IKIP Malang.
Lulusan SD Al-Islam dan PGAN di Madiun ini mengambil gelar S2 program Magister Administrasi Publik di UGM. Setelah itu kuliah S3 program Ilmu-Ilmu Sosial di Universitas Airlangga (Unair).
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 1 Oktober 1962. Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 dan menjabat hingga sekarang.
Sebelumnya, Airlangga mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2). Di samping jabatan pemerintahan, dirinya juga menjadi Ketua Umum Partai Golkar (2017-sekarang).
Airlangga meraih gelar sarjana teknik di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Lalu lanjut studi di Advanced Management Program (AMP) Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Kemudian ia meraih gelar Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australia. Setelah itu meraih gelar Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia.
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Sri Mulyani pertama kali menjadi Menteri Keuangan pada 5 Desember 2005 semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan yang ketiga kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
Sri Mulyani menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986).
Ia melanjutkan pendidikannya di University of Illinois Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D of Economics (1992).
4. Menteri Sosial Tri Rismaharini
Tri Rismaharini lahir di Kediri, 20 November 1961. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini diangkat menjadi Menteri Sosial sejak tahun 2020 hingga sekarang.
Risma sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2020. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya, Kelapa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini, dan jabatan lainnya di Surabaya.
Risma menempuh pendidikan di SDN Kediri yang kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN X Surabaya. Setelah itu ia melanjutkan sekolah di SMAN V Surabaya.
Risma menempuh pendidikan tinggi di ITS dan meraih gelar sarjana Arsitektur dan gelar S2 pada program Manajemen Pembangunan Kota.
(nnz)