Anggap Pemilu 2024 Gagal, Rocky Gerung: Permasalahan Awal Dimulai dari TPS 90 di MK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Politik Rocky Gerung menganggap Pemilu 2024 sebagai kegagalan pesta demokrasi lima tahunan. Hal itu bermula dari adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang membuat Gibran Rakabuming Raka melenggang sebagai peserta Pilpres 2024.
Hal tersebut dikatakan Rocky saat menjadi bintang tamu program 'Rakyat Bersuara' dengan tema, menanti kejutan pengumuman KPU yang tayang di Inews TV, Selasa (19/3/2024). Turut hadir sejumlah narasumber yakni, Effendi Gazali, Immanuel Ebenezer, Roy Suryo, Haikal Hasan, dan Refly Harun.
"Bagi saya hanya butuh satu TPS untuk menyatakan pemilu kita gagal. Yang curang cuma satu TPS. TPS nomor 90, Jalan Merdeka Barat, di Mahkamah Konstitusi," ujar Rocky.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung pembahasan sidang Komite HAM PBB atau ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) di Jenewa, Swiss, Selasa (12/03/24). Dalam persidangan Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan anaknya di Pilpres 2024.
"Nah dugaan itu yang kita sebut sebagai tadi Presiden Joe Biden sudah mengucapkan selamat pada Pak Prabowo selesai udah, sudah diakui oleh, bukan dunia, Amerika akui tapi pada saat yang sama kita tahu Komisi HAM PBB itu uangnya datang dari Amerika paling banyak bahkan PBB datang dari Amerika," jelasnya.
"Sekarang pertanyaan, siapa yang suruh Senegal itu mengucapkan bahwa ada kecurangan dalam pemilu Indonesia, taruhan sama saya, yang suruh orang yang sama Joe Biden, itu yang namanya diplomasi politik, diucapkan selamat kepada Prabowo tetapi ada kegagalan demokrasi, pada siapa? bukan pada Prabowo, pada Jokowi," sambungnya.
Dia menilai kegagalan demokrasi di Indonesia disebabkan cawe-cawe Jokowi dalam Pemilu 2024.
"Pemilu kita gagal bukan Prabowo-nya yang gagal, siapa yang menggagalkan itu, tadi Babe Haikal tanya, sebutkan oknumnya, ya oknum yang menusuk surat suara di TPS nomor 90 di Mahkamah Konstitusi, namanya Joko Widodo," tandasnya.
Hal tersebut dikatakan Rocky saat menjadi bintang tamu program 'Rakyat Bersuara' dengan tema, menanti kejutan pengumuman KPU yang tayang di Inews TV, Selasa (19/3/2024). Turut hadir sejumlah narasumber yakni, Effendi Gazali, Immanuel Ebenezer, Roy Suryo, Haikal Hasan, dan Refly Harun.
"Bagi saya hanya butuh satu TPS untuk menyatakan pemilu kita gagal. Yang curang cuma satu TPS. TPS nomor 90, Jalan Merdeka Barat, di Mahkamah Konstitusi," ujar Rocky.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung pembahasan sidang Komite HAM PBB atau ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) di Jenewa, Swiss, Selasa (12/03/24). Dalam persidangan Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan anaknya di Pilpres 2024.
"Nah dugaan itu yang kita sebut sebagai tadi Presiden Joe Biden sudah mengucapkan selamat pada Pak Prabowo selesai udah, sudah diakui oleh, bukan dunia, Amerika akui tapi pada saat yang sama kita tahu Komisi HAM PBB itu uangnya datang dari Amerika paling banyak bahkan PBB datang dari Amerika," jelasnya.
"Sekarang pertanyaan, siapa yang suruh Senegal itu mengucapkan bahwa ada kecurangan dalam pemilu Indonesia, taruhan sama saya, yang suruh orang yang sama Joe Biden, itu yang namanya diplomasi politik, diucapkan selamat kepada Prabowo tetapi ada kegagalan demokrasi, pada siapa? bukan pada Prabowo, pada Jokowi," sambungnya.
Dia menilai kegagalan demokrasi di Indonesia disebabkan cawe-cawe Jokowi dalam Pemilu 2024.
"Pemilu kita gagal bukan Prabowo-nya yang gagal, siapa yang menggagalkan itu, tadi Babe Haikal tanya, sebutkan oknumnya, ya oknum yang menusuk surat suara di TPS nomor 90 di Mahkamah Konstitusi, namanya Joko Widodo," tandasnya.
(kri)