DPR Diminta Gaungkan Isu Pariwisata di Forum Parlemen Dunia

Kamis, 13 September 2018 - 09:32 WIB
DPR Diminta Gaungkan Isu Pariwisata di Forum Parlemen Dunia
DPR Diminta Gaungkan Isu Pariwisata di Forum Parlemen Dunia
A A A
JAKARTA - The 2nd World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) digelar di Bali sejak Rabu 12 September 2018 hingga hari ini.Acara yang diikuti sekitar 45 negara itu mengusung tema Menuju Energi Berkelanjutan untuk Semua.
Acara forum parlemen dunia untuk pembangunan berkelanjutan itu dihadiri juga Ketua DPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Agus Hermanto, dan Utut Adianto, serta Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen DPR (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Bali Putu Supadma Rudana berharap parlemen Indonesia sebagai tuan rumah dapat mengambil banyak peran strategis dalam menggaungkan pariwisata dan konsep energi yang ramah pada lingkungan.
Sebab, lanjut dia, Indonesia dalam konsep energi terbarukan tidak memposisikan diri sebagai objek atau market melainkan harus pada tahapan sebagai subjek atau produsen .

"Dengan pertemuan parlemen ini, kita dapat membangun berbagai kerja sama dengan parlemen negara maju yang sudah memikirkan jauh ke depan untuk menggunakan energi baru tebarukan tersebut," tutur Putu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/9/2018).

Politikus Partai Demokrat ini juga mengingatkan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menjadi Presiden Global Green Growth Institute (GGGI), organisasi yang bergerak di bidang sustainable development dalam energi yang terbarukan. GGGI itu selalu berfokus kepada green energy, green tourism, eco-tourism dan lainnya yang digagas melalui fraksi Partai Demokrat.

Dengan demikian, sambung dia, parlemen Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam membangun konsep pembangunan bekerlanjutan yang terfokus kepada new and renewable energy tersebut.

"Dengan mulai menghindari energi-energi yang dapat merusak alam seperti fossil fuel sehingga menyebabkan perubahan iklim," ujar anggota Komisi DPR yang membidangi pariwisata ini.

Dia berpendapat, esensi kegiatan itu untuk mendapatkan benefit sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali dengan harapan ekonomi masyarakat lebih meningkat.Kegiatan dunia itu, lanjut dia, juga mempunyai dampak lebih besar yaitu kepercayaan dunia kepada kepariwisataan Bali menguat pasca bencana alam erupsi Gunung Agung dan Gempa Lombok.

"Delegasinya cukup besar, yaitu 45 negara serta 500 orang hadir untuk menginap dan tinggal di Bali untuk melihat seni budaya Bali, membeli cinderamata atau souvenir Bali, dan mengunjungi berbagai tempat pariwisata Bali, sehingga memberitahukan kepada seluruh masyarakat di negaranya masing-masing bahwa Bali indah, mempesona dan aman untuk dikunjungi. Ini adalah kontribusi nyata" katanya.

Dia juga berharap Pulau Dewata bisa menjadi inspirasi bagi para delegasi parlemen dunia dalam upaya mengimplementasikan semangat konsep energi baru terbarukan. Apalagi Bali adalah daerah yang masyarakatnya memiliki semangat bersinergi dengan alam.

"Saya rasa Bali menjadi tuan rumah sebagai sebuah ikon, Bali juga menjadi sebuah daya tarik penting dan memiliki semangat seni, budaya, dan alam yang memang betul-betul dapat menginspirasi dunia," tuturnya.

Dia melanjutkan, masyarakat Bali memiliki konsep dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Salah satunya, bagaimana antara manusia dan alam saling berdampingan untuk menerima berkah dari penciptanya, atau yang dikenal sebagai konsep kosmologi Tri Hita Karana yang menjadi falsafah hidup tangguh.

Putu menambahkan, falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keaneka ragaman budaya, dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi.

"Seperti misalnya, perayaan Hari Nyepi, semangatnya adalah memberikan alam beristirahat. Kemudian, sistem pengairan sawah tradisional Bali (Subak) yang sifatnya mengenali alam bukan mengeksploitasinya, sehingga ini merupakan energi alam yang perlu disuarakan yang belum banyak diketahui masyarakat dunia," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4702 seconds (0.1#10.140)