Danjen Kopassus Sukses Jadi Pangdam IV Diponegoro, Nomor 1 dan 2 Melejit Jadi KSAD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada sejumlah Danjen Kopassus yang sukses menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro, Jawa Tengah. Kepemimpinan eks orang nomor satu di Korps Baret Merah di Kodam Diponegoro tercatat sejak 1988 di era Presiden Soeharto.
Perlu diketahui, Kodam IV Diponegoro merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Kodam IV Diponegoro memiliki peran strategis sejak zaman kemerdekaan.
Hingga kini, tidak sedikit perwira tinggi (Pati) TNI yang dikemudian hari berhasil meraih puncak tertinggi karier militernya di TNI Angkatan Darat (AD) setelah menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kodam IV Diponegoro.
Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur pada 10 Februari 1940 ini memimpin Kodam IV Diponegoro selama dua tahun pada 1998-1990. Karier militer adik ipar Presiden Soeharto baik di Kopassus maupun TNI cukup cemerlang. Selama berdinas, Wismoyo pernah menjadi Danton Kopassandha, Danwalpri Presiden Soeharto.
Wismoyo kemudian diangkat menjadi Danki Group 4 Kopassandha, Danki 5 Group 4 Kopassandha dan Waaspam Danjen Kopasandha. Dia kemudian diangkat menjadi Dangrup I Kopassandha, Wadan Kopassandha, dan Danjen Kopassandha.
Selanjutnya, Wismoyo dimutasi menjadi Kasdam IX/Udayana, kemudian Pangdam VIII/Trikora. Perwira tinggi TNI yang dikenal dengan motto “Disiplin adalah napasku, Kesetiaan adalah Jiwaku, Kehormatan adalah Segala-galanya” ini kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Setelah dua tahun menjabat, Wismoyo kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Pangkostrad, kemudian Wakasad dan puncaknya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Pria kelahiran Bantul Yogyakarta 12 Juni 1946 ini juga merupakan prajurit Korps Baret Merah Kopassus yang memiliki karier militer cukup cemerlang. Dikutip dari setneg.go.id. Subagyo HS pernah menjadi Danton 1 Kompi 2 Grup 2 Kopassandha nama sebelum menjadi Kopassus hingga 1975. Beberapa jabatan di Kopassandha pun dicicipinya seperti Dan karsa Yudha 2 Grup 4, Dandenpur 13 Grup 1, Wadan Grup 2.
Dia juga sempat menjabat sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal Presiden Soeharto pada 1986, kemudian menjadi Dansatpam, Komandan Grup A Paspampres. Kariernya mulai melejit ketika ikut serta dalam menyelesaikan Operasi Woyla di Thailand.
Dia kemudian menjabat Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Darat pada 1994, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Danjen Kopassus. Pada 1995, pria yang identik dengan kumis lebatnya ini diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Dua tahun berselang dia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Puncaknya pada 1998, dia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga November 1999. Subagyo HS merupakan KSAD yang merasakan kepemimpinan tiga presiden yakni, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, hingga Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setelah pensiun Subagyo sempat dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sejak 19 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2019 di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jenderal Kopassus kelahiran Malang, Jawa Timur pada 24 Maret 1952 ini merupakan sosok yang kenyang dengan pengalaman di medan operasi. Berbagai posisi strategis di Kopassus dan TNI pernah diembannya. Antara lain, Pama Kopassandha, Pa Kasi-1 Grup 1 Kopassus, kemudian Kasi 1 Grup 1 Kopassus. Selain itu, Wadandenma Kopassus, Ps Pabandya Lid Sintel Kopassus, dan Papandya Lis Sintel Kopassus.
Dia kemudian dipercaya menjadi Ps Pabandya Lidgal Sintel Kopassus, selanjutnya sebagai Papadya Lignal Sintel Kopassus, dan Waasintel Dan Kopassus, Asistel Dan Kopassus. Sempat menjabat Danrem 071/Wijayakusuma, Wadanpaspampres pada1998, Dan Pusintelad serta sebagai Waaspam KSAD, dia kembali ke Korps Baret Merah.
Amirul Isnaini kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus, Pangdam VII/Wirabuana sebelum akhirnya menjabat Pangdam IV/Diponegoro. Amirul Isnaini meninggal dunia di RS Singapura pada 8 Juni 2003.
4. Letjen TNI Widi Prasetijono
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 merupakan Danjen Kopassus ke-34 yang pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur pada 4 Juni 1971 ini menduduki jabatan tersebut pada 2022-2023 di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selama di Korps Baret Merah, suami dari Novita Permatasari ini pernah menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus, kemudian Kasi Logistik Grup 1 Kopassus, dan Danyon Yonif 400/Banteng Raiders periode. Selain itu, Widi juga pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta 2011—2012. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, Widi ditunjuk menjadi Pabandya-1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad. Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Widi diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi. Kariernya di dunia militer semakin cemerlang, Widi kemudian diangkat menjadi Komandan Rindam (Danrindam) III/Siliwangi, kemudian Danrem 074/Warastratama. Selanjutnya, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma hingga Kasdam IV/Diponegoro.
Sempat kembali ke Korps Baret Merah Kopassus sebagai Danjen Kopassus, Widi kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Kariernya terus menanjak, saat ini Widi menjabat sebagai Dankodiklatad sejak 2023 hingga sekarang.
Mayjen TNI Deddy Suryadi tercatat sebagai Danjen Kopassus ke-36 yang menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Jabatan itu diembannya sejak 21 Februari 2024 setelah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI.
Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Panglima Tentara Nasioanl Indonesia Nomor Kep/216/II/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Rabu, 21 Februari 2024.
Abituren Akmil 1996 ini mengawali karier militernya di Korps Baret Merah sebagai Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, kemudian Dandenma Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, Dan Grup 2/Sandi Yudha. Selanjutnya, Deddy Suryadi ditunjuk menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah bertugas di lingkaran Presiden, Deddy Suryadi dimutasi menjadi Pamen Denma Mabesad, kemudian, diangkat menjadi Kasrem 061/Surya Kencana hingga Danrem 074/Warastratama. Selanjutnya, Deddy Suryadi kembali ke Korps Baret Merah dengan menjabat sebagai Wadanjen kopassus.
Setelah bertugas selama setahun, Deddy Suryadi kemudian dipindah menjadi Kasdam IV/Diponegoro. Sempat kembali ke kesatuan Kopassus dengan menjabat Danjen Kopassus selama setahun, Deddy Suryadi akhirnya ditunjuk menjadi Pangdam IV/Diponegoro hingga sekarang.
Lihat Juga: 4 Jenderal TNI AD Naik Pangkat Bintang 2 di Awal November, Nomor 1 Jebolan Korps Baret Merah
Perlu diketahui, Kodam IV Diponegoro merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Kodam IV Diponegoro memiliki peran strategis sejak zaman kemerdekaan.
Hingga kini, tidak sedikit perwira tinggi (Pati) TNI yang dikemudian hari berhasil meraih puncak tertinggi karier militernya di TNI Angkatan Darat (AD) setelah menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kodam IV Diponegoro.
Berikut ini Danjen Kopassus yang pernah menduduki jabatan sebagai Pangdam IV/ Diponegoro:
1. Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar
Abituren Akademi Militer Nasional (AMN) sekarang Akademi Militer (Akmil) 1963 ini merupakan Danjen Kopassus ke-9 dan menjadi Jenderal Kopassus pertama yang menduduki jabatan sebagai Pangdam IV Diponegoro.Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur pada 10 Februari 1940 ini memimpin Kodam IV Diponegoro selama dua tahun pada 1998-1990. Karier militer adik ipar Presiden Soeharto baik di Kopassus maupun TNI cukup cemerlang. Selama berdinas, Wismoyo pernah menjadi Danton Kopassandha, Danwalpri Presiden Soeharto.
Wismoyo kemudian diangkat menjadi Danki Group 4 Kopassandha, Danki 5 Group 4 Kopassandha dan Waaspam Danjen Kopasandha. Dia kemudian diangkat menjadi Dangrup I Kopassandha, Wadan Kopassandha, dan Danjen Kopassandha.
Selanjutnya, Wismoyo dimutasi menjadi Kasdam IX/Udayana, kemudian Pangdam VIII/Trikora. Perwira tinggi TNI yang dikenal dengan motto “Disiplin adalah napasku, Kesetiaan adalah Jiwaku, Kehormatan adalah Segala-galanya” ini kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Setelah dua tahun menjabat, Wismoyo kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Pangkostrad, kemudian Wakasad dan puncaknya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
2. Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo
Abituren Akmil 1970 ini juga merupakan Danjen Kopassus ke-14 yang pernah menduduki jabatan sebagai Pangdam IV Diponegoro. Jabatan itu diembannya selama dua tahun sejak 1995 hingga 1997.Pria kelahiran Bantul Yogyakarta 12 Juni 1946 ini juga merupakan prajurit Korps Baret Merah Kopassus yang memiliki karier militer cukup cemerlang. Dikutip dari setneg.go.id. Subagyo HS pernah menjadi Danton 1 Kompi 2 Grup 2 Kopassandha nama sebelum menjadi Kopassus hingga 1975. Beberapa jabatan di Kopassandha pun dicicipinya seperti Dan karsa Yudha 2 Grup 4, Dandenpur 13 Grup 1, Wadan Grup 2.
Dia juga sempat menjabat sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal Presiden Soeharto pada 1986, kemudian menjadi Dansatpam, Komandan Grup A Paspampres. Kariernya mulai melejit ketika ikut serta dalam menyelesaikan Operasi Woyla di Thailand.
Dia kemudian menjabat Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Darat pada 1994, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Danjen Kopassus. Pada 1995, pria yang identik dengan kumis lebatnya ini diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Dua tahun berselang dia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Puncaknya pada 1998, dia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga November 1999. Subagyo HS merupakan KSAD yang merasakan kepemimpinan tiga presiden yakni, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, hingga Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setelah pensiun Subagyo sempat dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sejak 19 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2019 di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
3. Mayjen TNI (Purn) Amirul Isnaini
Mengikuti jejak seniornya, lulusan Akmil 1975 ini juga merupakan Danjen Kopassus ke-18 yang pernah menduduki jabatan Pangdam IV/Diponegoro. Posisi tersebut didudukinya pada 2003 di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.Jenderal Kopassus kelahiran Malang, Jawa Timur pada 24 Maret 1952 ini merupakan sosok yang kenyang dengan pengalaman di medan operasi. Berbagai posisi strategis di Kopassus dan TNI pernah diembannya. Antara lain, Pama Kopassandha, Pa Kasi-1 Grup 1 Kopassus, kemudian Kasi 1 Grup 1 Kopassus. Selain itu, Wadandenma Kopassus, Ps Pabandya Lid Sintel Kopassus, dan Papandya Lis Sintel Kopassus.
Dia kemudian dipercaya menjadi Ps Pabandya Lidgal Sintel Kopassus, selanjutnya sebagai Papadya Lignal Sintel Kopassus, dan Waasintel Dan Kopassus, Asistel Dan Kopassus. Sempat menjabat Danrem 071/Wijayakusuma, Wadanpaspampres pada1998, Dan Pusintelad serta sebagai Waaspam KSAD, dia kembali ke Korps Baret Merah.
Amirul Isnaini kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus, Pangdam VII/Wirabuana sebelum akhirnya menjabat Pangdam IV/Diponegoro. Amirul Isnaini meninggal dunia di RS Singapura pada 8 Juni 2003.
4. Letjen TNI Widi Prasetijono
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 merupakan Danjen Kopassus ke-34 yang pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur pada 4 Juni 1971 ini menduduki jabatan tersebut pada 2022-2023 di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selama di Korps Baret Merah, suami dari Novita Permatasari ini pernah menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus, kemudian Kasi Logistik Grup 1 Kopassus, dan Danyon Yonif 400/Banteng Raiders periode. Selain itu, Widi juga pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta 2011—2012. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, Widi ditunjuk menjadi Pabandya-1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad. Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Widi diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi. Kariernya di dunia militer semakin cemerlang, Widi kemudian diangkat menjadi Komandan Rindam (Danrindam) III/Siliwangi, kemudian Danrem 074/Warastratama. Selanjutnya, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma hingga Kasdam IV/Diponegoro.
Sempat kembali ke Korps Baret Merah Kopassus sebagai Danjen Kopassus, Widi kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Kariernya terus menanjak, saat ini Widi menjabat sebagai Dankodiklatad sejak 2023 hingga sekarang.
5. Mayjen TNI Deddy Suryadi
Mayjen TNI Deddy Suryadi tercatat sebagai Danjen Kopassus ke-36 yang menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Jabatan itu diembannya sejak 21 Februari 2024 setelah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI. Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Panglima Tentara Nasioanl Indonesia Nomor Kep/216/II/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Rabu, 21 Februari 2024.
Abituren Akmil 1996 ini mengawali karier militernya di Korps Baret Merah sebagai Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, kemudian Dandenma Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, Dan Grup 2/Sandi Yudha. Selanjutnya, Deddy Suryadi ditunjuk menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah bertugas di lingkaran Presiden, Deddy Suryadi dimutasi menjadi Pamen Denma Mabesad, kemudian, diangkat menjadi Kasrem 061/Surya Kencana hingga Danrem 074/Warastratama. Selanjutnya, Deddy Suryadi kembali ke Korps Baret Merah dengan menjabat sebagai Wadanjen kopassus.
Setelah bertugas selama setahun, Deddy Suryadi kemudian dipindah menjadi Kasdam IV/Diponegoro. Sempat kembali ke kesatuan Kopassus dengan menjabat Danjen Kopassus selama setahun, Deddy Suryadi akhirnya ditunjuk menjadi Pangdam IV/Diponegoro hingga sekarang.
Lihat Juga: 4 Jenderal TNI AD Naik Pangkat Bintang 2 di Awal November, Nomor 1 Jebolan Korps Baret Merah
(cip)