Ganjar Cerita Kawannya Didatangi Intel usai Jadi Saksi, Ditanya Kegiatan hingga Sumber Penghasilan

Sabtu, 09 Maret 2024 - 17:14 WIB
loading...
Ganjar Cerita Kawannya...
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mencatat semua kejanggalan dalam pelaksanaan Pilpres 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mencatat semua kejanggalan dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia mengaku mendapat cerita janggal di lapangan saat proses pemungutan suara hendak berlangsung.

"Terkait dengan proses politik yang kemarin berjalan, satu demi satu mulai ada cerita-cerita. Orang mengaku bagaimana situasi yang ada di lapangan, seseorang mendapatkan tawaran apa, mendapatkan barang apa, dengan pesan apa sekarang mulai muncul," kata Ganjar dalam sambutan virtual di acara diskusi Demos Festival bertajuk 'Omon-omon Oposisi' di Hotel Akmani, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Tak hanya itu, Ganjar juga mengaku telah mendapat cerita dugaan intimidasi dari kawannya. Hanya saja, ia tak menyebut detil identitas kawannya tersebut. Kepada Ganjar, kawannya yang telah bertugas menjadi saksi mengaku didatangi intel. Ia berkata, kawannya ditanya kegiatan hingga sumber penghasilan.



"Baru saja kawan saya setelah bersaksi didatangi oleh intel dan diceritakan, kamu kegiatannya apa lagi? Sumber danamu dari mana? Nah cerita-cerita semacam ini mungkin yang terkesan menjadi sangat intimidatif begitu," ucap Ganjar.

Kendati demikian, Ganjar berpesan kepada kawannya agar bisa menceritakan sesuai fakta yang ada. "Saya sampaikan ke teman-teman, ceritakan saja apa yang ada," ucapnya.

Sekedar informasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapat ribuan laporan dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah terjadi intimidasi. Hanya saja, Bawaslu menyebut intimidasi itu tidak sejauh ini bukan dilakukan aparat.

"Sampai saat ini belum ada (laporan aparat mengintimidasi) belum ada informasi itu," ujar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Jumat (15/2/2024).



Bagja tak menjawab detail siapa-siapa saja sosok pelaku intimidasi. Dia hanya menyebut bahwa intimidasi dilakukan mayoritas kepada penyelenggara pemilu. Salah satunya adalah adanya laporan mengenai kotak suara DPRD yang dibuang di daerah Maluku.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)