BRIN Prakirakan 1 Ramadan Jatuh pada Selasa 12 Maret
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa posisi hilal diprediksi tak terlihat pada maghrib, 10 Maret 2024.
Ia pun memprediksi bahwa 1 Ramadan akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 mendatang.
"Tanggal 10 saat maghrib tidak ada hilal yang terlihat belum memenuhi visibilitas hilal," UJARnya saat konferensi pers di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Baca juga:Tetapkan 1 Ramadan Tanggal 11 Maret 2024, Muhammadiyah: Mungkin Idulfitri dan Iduladha Akan Sama
Thomas pun menginformasikan bahwa para perukyat tak bisa melaporkan melihat atau tidaknya hilal secara sendiri-sendiri. Namun, harus dikumpulkan untuk bisa dijadikan sebuah kesimpulan.
"Karena contohnya dalam hadis rasul ada orang Badui melihat hilal, ia tidak mengumumkan sendiri saya melihat hilal, tetapi melaporkan terlebih dahulu kepada rasul bahwa saya melihat hilal. Kemudian rasul memverifikasi dari segi keimanannya dan dari segi benar dia melihat hilal kemudian rasul menyatakan iya, hilal sudah terlihat dan besoknya atau mulai saat maghrib sudah tanggal satu. Jadi dari contoh rasul, isbat diperlukan," jelasnya.
Kemudian Thomas juga menjelaskan bahwa pemerintah mengadopsi perhitungan baru perihal penetapan bulan baru hijriah.
Berdasarkan pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Masing-masing Kementerian Agama menandatangani, pada prinsipnya sepakat untuk menggunakan kriteria baru MABIMS. Kriteria lama yang biasa disebut kriteria 238 tinggi 2 derajat elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam itu per 8 Desember 2021 atau 1443 H disepakati diganti yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4," paparnya.
Baca juga:Potensi Beda Awal Ramadan, Wapres Minta Umat Saling Pengertian dan Legowo
"Sehingga diprakirakan walaupun secara hisab belum bisa dipastikan, itu pada tanggal 10 magrib itu tidak ada hilal yang terlihat dan belum memiliki kriteria sehingga awal Ramadan jatuhnya tanggal 12 (Maret 2024)," tutup dia.
Ia pun memprediksi bahwa 1 Ramadan akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 mendatang.
"Tanggal 10 saat maghrib tidak ada hilal yang terlihat belum memenuhi visibilitas hilal," UJARnya saat konferensi pers di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Baca juga:Tetapkan 1 Ramadan Tanggal 11 Maret 2024, Muhammadiyah: Mungkin Idulfitri dan Iduladha Akan Sama
Thomas pun menginformasikan bahwa para perukyat tak bisa melaporkan melihat atau tidaknya hilal secara sendiri-sendiri. Namun, harus dikumpulkan untuk bisa dijadikan sebuah kesimpulan.
"Karena contohnya dalam hadis rasul ada orang Badui melihat hilal, ia tidak mengumumkan sendiri saya melihat hilal, tetapi melaporkan terlebih dahulu kepada rasul bahwa saya melihat hilal. Kemudian rasul memverifikasi dari segi keimanannya dan dari segi benar dia melihat hilal kemudian rasul menyatakan iya, hilal sudah terlihat dan besoknya atau mulai saat maghrib sudah tanggal satu. Jadi dari contoh rasul, isbat diperlukan," jelasnya.
Kemudian Thomas juga menjelaskan bahwa pemerintah mengadopsi perhitungan baru perihal penetapan bulan baru hijriah.
Berdasarkan pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Masing-masing Kementerian Agama menandatangani, pada prinsipnya sepakat untuk menggunakan kriteria baru MABIMS. Kriteria lama yang biasa disebut kriteria 238 tinggi 2 derajat elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam itu per 8 Desember 2021 atau 1443 H disepakati diganti yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4," paparnya.
Baca juga:Potensi Beda Awal Ramadan, Wapres Minta Umat Saling Pengertian dan Legowo
"Sehingga diprakirakan walaupun secara hisab belum bisa dipastikan, itu pada tanggal 10 magrib itu tidak ada hilal yang terlihat dan belum memiliki kriteria sehingga awal Ramadan jatuhnya tanggal 12 (Maret 2024)," tutup dia.
(kri)