Koalisi Masyarakat Sipil Sebut Lonjakan Suara PSI Tak Masuk Akal: Pembajakan Pemilu 2024 Nyaris Sempurna

Minggu, 03 Maret 2024 - 07:59 WIB
loading...
Koalisi Masyarakat Sipil...
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menyebut lonjakan suara tidak masuk akal yang dialami oleh PSI mempertegas Pemilu 2024 telah dibajak secara sempurna oleh Jokowi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menyebut lonjakan suara tidak masuk akal yang dialami oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertegas Pemilu 2024 telah dibajak secara sempurna oleh Joko Widodo (Jokowi) .

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI), Julius Ibrani mengatakan bahwa PSI merupakan satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sangat tajam di dalam kurun waktu dan rentang persentase suara masuk yang sama. Di tingkat nasional, partai yang dipimpin anak Jokowi melesat nyaris 400 ribu suara dalam enam hari terakhir.


Suara PSI sudah mencapai 3,13%, mendekati ambang batas parliamentary threshold sebesar 4%. Padahal, dalam pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, hasil real count data dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin 26 Februari 2023, suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau 2,68%.

"Bagi Koalisi Masyarakat Sipil yang sangat akrab dengan data riset serta terbiasa membaca tren dan dinamika data, lonjakan presentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60% itu tidak lazim dan tidak masuk akal. Koalisi sudah menduga penggelembungan suara akan terjadi bersamaan dengan penghentian penghitungan manual di tingkat kecamatan dan penghentian Sirekap KPU," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/3/2024).

Sebagaimana diketahui bersama, sejak 18 Februari 2024 yang lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di beberapa kabupaten/kota sempat menghentikan pleno terbuka rekapitulasi suara secara manual di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Pada saat yang sama, Sirekap KPU dihentikan dengan alasan sinkronisasi data secara faktual beberapa kali tidak bisa diakses publik.

"Koalisi sudah mengingatkan bahwa penghentian pleno terbuka tentang rekapitulasi suara secara manual di tingkat kecamatan serta penghentian Sirekap KPU harus dipersoalkan. Sebab hal itu menguatkan kecurigaan publik bahwa Pemilu 2024 telah dibajak oleh rezim Jokowi," jelasnya.

Koalisi Masyarakat Sipil menilai pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024 direkayasa sedemikian rupa diduga kuat untuk mewujudkan tiga keinginan Jokowi. Tiga keinginan itu di antaranya memenangkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Parlemen, dan terakhir untuk menggerus suara PDIP.

"Jika dugaan penggelembungan suara PSI dan fakta-fakta kecurangan ini dibiarkan, maka lengkaplah kekacauan Pemilu 2024 yang dengan sendirinya menghancurkan legitimasi pemilu. Pada saat yang sama, nyaris sempurna lah pembajakan Pemilu 2024 oleh Rezim Despotik ini untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya," tegasnya.

Koalisi Masyarakat Sipil meminta kepada para anggota DPR agar menggunakan hak konstitusional untuk membongkar kejahatan pemilu pada Pemilu 2024, khususnya melalui penggunaan hak angket. Masyarakat juga diajak untuk melakukan konsolidasi serta terus memasifkan tekanan publik.

Sejumlah Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis adalah PBHI Nasional, Imparsial, WALHI, Perludem, ELSAM, HRWG, Forum for Defacto, SETARA Institute, YLBHI, Migrant Care, IKOHI, Transparency International Indonesia (TII), Indonesian Corruption Watch (ICW), KontraS, Indonesian Parlementary Center (IPC), Jaringan Gusdurian, Jakatarub, DIAN/Interfidei, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Yayasan Inklusif, Fahmina Institute, Sawit Watch.



Selanjutnya, Centra Initiative, Medialink, Perkumpulan HUMA, Koalisi NGO HAM Aceh, Flower Aceh, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Lingkar Madani (LIMA), Desantara, FORMASI Disabilitas (Forum Pemantau Hak-hak Penyandang Disabilitas), SKPKC Jayapura, AMAN Indonesia, Yayasan Budhi Bhakti Pertiwi, Aliansi untuk Demokrasi Papua (ALDP), Public Virtue, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Yayasan Tifa, Serikat Inong Aceh, Yayasan Inong Carong, Eco Bhinneka Muhammadiyah, dan FSBPI.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menebak Dampak PSI Adopsi...
Menebak Dampak PSI Adopsi Konsep Partai Super Tbk ala Jokowi
PSI Dukung Kejagung...
PSI Dukung Kejagung Miskinkan Para Tersangka Korupsi Pertamina
PSI Perorangan Jadi...
PSI Perorangan Jadi Kendaraan Politik Baru Jokowi? Begini Analisis Pengamat
Penunjukan Belasan Kader...
Penunjukan Belasan Kader PSI di Struktur OMO FOLU Net Sink, Komisi IV DPR: Potensi Konflik Kepentingan
DPR Minta Menhut Raja...
DPR Minta Menhut Raja Juli Jelaskan Proses Perekrutan 11 Kader PSI Jadi Pejabat FOLU Net Sink 2030
Banyak Kader PSI Dapat...
Banyak Kader PSI Dapat Jabatan di OMO FOLU Sink 2030 Bergaji Puluhan Juta, Ini Kata Menhut Raja Juli
Jubir PSI Sebut OMO...
Jubir PSI Sebut OMO FOLU Tak Bebani Anggaran Negara
Ahok Disenggol PSI:...
Ahok Disenggol PSI: Harusnya Jadi Whistle Blower saat Jabat Komut Pertamina
Kronologi Pengawal Panglima...
Kronologi Pengawal Panglima TNI Diduga Intimidasi Jurnalis, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Denpom Turun Tangan
Rekomendasi
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Sinopsis Sinetron Kasih...
Sinopsis Sinetron Kasih Jannah, Kamis 13 Maret 2025: Jannah Kabur dari Rumah
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
6 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
16 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Sistem e-Voting Tak...
Sistem e-Voting Tak akan Diterapkan di Pemilu 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved