Bawaslu Duga Masih Ada Permasalahan Lain di TPS Kuala Lumpur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menduga masih ada masalah lain di balik buruknya proses pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur. Hal itu mengakibatkan harus dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Pihaknya saat ini sedang menunggu hasil laporan dari Panitia Pengawas (Panwas) Kuala Lumpur. “Sepertinya ada problem lagi ketika pemungutan suara pada 11 Februari lalu,” ujar Bagja di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Pihaknya juga akan turun langsung saat berlangsungnya PSU. “Kita harus memantau terus dan mencegah terjadinya pelanggaran. Bukan kemudian membiarkan, tapi mencegah terjadinya pelanggaran jika itu terjadi,” katanya.
“Pasti teman-teman Panwas Kuala Lumpur kita kuatkan kembali. Dan ada pengawas Indonesia akan turun ke sana,” sambungnya.
Diketahui, pemilu di Kuala Lumpur dengan metode Kotak Suara Keliling (KSK) terpaksa harus dilakukan PSU karena permasalahan Coklit. Setelah kejadian itu, 7 orang PPLN Kuala Lumpur ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri.
Pihaknya saat ini sedang menunggu hasil laporan dari Panitia Pengawas (Panwas) Kuala Lumpur. “Sepertinya ada problem lagi ketika pemungutan suara pada 11 Februari lalu,” ujar Bagja di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Pihaknya juga akan turun langsung saat berlangsungnya PSU. “Kita harus memantau terus dan mencegah terjadinya pelanggaran. Bukan kemudian membiarkan, tapi mencegah terjadinya pelanggaran jika itu terjadi,” katanya.
“Pasti teman-teman Panwas Kuala Lumpur kita kuatkan kembali. Dan ada pengawas Indonesia akan turun ke sana,” sambungnya.
Diketahui, pemilu di Kuala Lumpur dengan metode Kotak Suara Keliling (KSK) terpaksa harus dilakukan PSU karena permasalahan Coklit. Setelah kejadian itu, 7 orang PPLN Kuala Lumpur ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri.
(jon)