Kemenag Gelar Sidang Isbat 10 Maret, Awal Ramadan 1445 Hijriah Berpotensi Beda?

Minggu, 25 Februari 2024 - 14:18 WIB
loading...
A A A
Dalam laporannya, BMKG memberikan informasi mengenai waktu konjungsi (Ijtima') dan waktu terbenam matahari, peta ketinggian hilal, peta elongasi, peta umur bulan, peta lag, peta fraksi iluminasi bulan, objek astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal, dan data hilal saat matahari terbenam untuk kota-kota di Indonesia.

BMKG menjelaskan secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam 10 Maret 2024 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam. Dan 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.

Sementara, kata BMKG, bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal Ramadan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.

BMKG melaporkan ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,33 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat. Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 10,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 13,62 derajat di Sabang, Aceh.
(cip)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)