Mengukur Posisi Tawar Generasi Milenial di Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda dinilai memegang posisi kunci dalam konstalasi politik di Tanah Air. Bagaimana tidak, Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan, sekitar 44% atau mendekati setengah dari total pemilih di Pilpres 2019 adalah pemilih milenial.
Data di atas juga dikuatkan dengan prediksi BPS yang menyebut penduduk Indonesia bakal berkisar 268 juta jiwa di tahun 2020. Sekitar 39,64% atau sekitar 102 juta merupakan penduduk usia 15-39 tahun. Dan di tahun 2019, penduduk usia 20-39 tahun sekitar 86 juta.
Pengamat politik Herzaky M Putra mengatakan, data yang dilansir Kemendagri serta prediksi BPS sudah terang menggambarkan betapa strategisnya posisi tawar generasi muda. Karenanya, lanjut Zaky, generasi muda harus dirangkul dan diedukasi agar tidak alergi politik.
"Sekitar 40 persen pemilih di Pemilu nanti adalah generasi muda, sangat sayang bila kekuatan mereka tidak diarahkan dengan baik," kata Zaky dalam diskusi bertajuk Pemimpin Muda di Pentas Politik Nasional, Rabu (1/8/2018).
Zaky menilai, saat ini anak muda tidak cukup mendapatkan ruang dalam mengekspresikan pandangan politiknya. Kritik kerap diredam, perbedaan pendapat dianggap sumbang.
Kondisi demikian, kata Zaky, mendorong kecenderungan para pemilih muda untuk memilih tokoh yang dianggap terkoneksi dan dekat dengan anak mida. Bisa berkomunikasi serta memahami aspirasi dan kebutuhan mereka.
Berkaca pada Pilpres 2014, Zaky menyebut ada banyak anak muda yang terlibat dalam pemenangan Jokowi. Namun, ia tidak melihat anak muda mendapatkan porsi besar dalam membangun bangsa ini.
"Saya katakan saat ini adalah waktunya memilih pemimpin muda. Yang bener-bener muda, bukan yang memanfaatkan anak muda demi kemenangannya," ucap Zaky.
Senada dengan Zaky, pakar filsafat Rocky Gerung mengaku optimis dengan kemunculan tokoh politik muda di tingkat nasional. Di antara nama-nama yang ia sebut sebagai pemimpin muda yang bisa mewakili dan memahami aspirasi anak muda adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selain memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di berbagai survei, Rocky menyebut AHY sebagai satu-satunya anak muda yang mengantongi dukungan dari partai politik.
Sejauh ini, memang baru Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sudah firm menyebut AHY pantas menduduki posisi calon wakil presiden. Namun demikian, Rocky memprediksi, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan merestui proposal tersebut.
"Mungkin PAN dan PKS punya pertimbangan politik lain, misalnya kekuatan Islam. Tapi dalam waktu dua atau tiga hari akan selesai," ucap Rocky.
Data di atas juga dikuatkan dengan prediksi BPS yang menyebut penduduk Indonesia bakal berkisar 268 juta jiwa di tahun 2020. Sekitar 39,64% atau sekitar 102 juta merupakan penduduk usia 15-39 tahun. Dan di tahun 2019, penduduk usia 20-39 tahun sekitar 86 juta.
Pengamat politik Herzaky M Putra mengatakan, data yang dilansir Kemendagri serta prediksi BPS sudah terang menggambarkan betapa strategisnya posisi tawar generasi muda. Karenanya, lanjut Zaky, generasi muda harus dirangkul dan diedukasi agar tidak alergi politik.
"Sekitar 40 persen pemilih di Pemilu nanti adalah generasi muda, sangat sayang bila kekuatan mereka tidak diarahkan dengan baik," kata Zaky dalam diskusi bertajuk Pemimpin Muda di Pentas Politik Nasional, Rabu (1/8/2018).
Zaky menilai, saat ini anak muda tidak cukup mendapatkan ruang dalam mengekspresikan pandangan politiknya. Kritik kerap diredam, perbedaan pendapat dianggap sumbang.
Kondisi demikian, kata Zaky, mendorong kecenderungan para pemilih muda untuk memilih tokoh yang dianggap terkoneksi dan dekat dengan anak mida. Bisa berkomunikasi serta memahami aspirasi dan kebutuhan mereka.
Berkaca pada Pilpres 2014, Zaky menyebut ada banyak anak muda yang terlibat dalam pemenangan Jokowi. Namun, ia tidak melihat anak muda mendapatkan porsi besar dalam membangun bangsa ini.
"Saya katakan saat ini adalah waktunya memilih pemimpin muda. Yang bener-bener muda, bukan yang memanfaatkan anak muda demi kemenangannya," ucap Zaky.
Senada dengan Zaky, pakar filsafat Rocky Gerung mengaku optimis dengan kemunculan tokoh politik muda di tingkat nasional. Di antara nama-nama yang ia sebut sebagai pemimpin muda yang bisa mewakili dan memahami aspirasi anak muda adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selain memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di berbagai survei, Rocky menyebut AHY sebagai satu-satunya anak muda yang mengantongi dukungan dari partai politik.
Sejauh ini, memang baru Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sudah firm menyebut AHY pantas menduduki posisi calon wakil presiden. Namun demikian, Rocky memprediksi, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan merestui proposal tersebut.
"Mungkin PAN dan PKS punya pertimbangan politik lain, misalnya kekuatan Islam. Tapi dalam waktu dua atau tiga hari akan selesai," ucap Rocky.
(maf)