Pemilu 2024 di Canberra, Partisipasi Pemilih Mencapai 75%
loading...
A
A
A
CANBERRA - Tahapan pemungutan suara untuk Pemilu 2024 di Canberra, Australia telah usai dilaksanakan pada hari Sabtu (10/2/2024). Pesta demokrasi 5 tahunan ini resmi ditutup pada jam 19.00 waktu Canberra, setelah 10 jam melayani pemilih yang dimulai jam 09.00 pagi.
Selanjutnya, penghitungan suara nanti dilaksanakan bersamaan dengan hari pencoblosan di Indonesia, Rabu (14/2/2024). Saat ini, kotak suara yang berisi surat sudah dicoblos telah disegel Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Canberra. Kotak suara tersebut telah disimpan di tempat dengan pengamanan ketat dan dipantau CCTV 24 jam.
“Penghitungan surat suara akan dilakukan di 14 Februari mendatang, setelah TPS di dalam negeri ditutup. Jadi setelah TPS ditutup pada jam 13.00 WIB, kami segera mulai penghitungan suara pada jam 17.00 waktu Canberra. Jika ada muncul hasil pemilu di luar negeri, bisa dipastikan itu tidak bersumber dari PPLN (Panitia Pemilu Luar Negeri),” kata Ketua PPLN Canberra David Silalahi dalam siaran persnya, Minggu (11/2/2024).
Pemilih di Canberra didominasi oleh pemilih muda dan kaum perempuan. PPLN Canberra mencatat sekitar 540 masyarakat Indonesia yang bermukim di Canberra hadir langsung mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) Luar Negeri yang bertempat di KBRI Canberra.
Jika dibandingkan dengan Daftar Pemilih Tetap, maka tingkat partisipasi pemilih di Canberra mencapai 75%. “Partisipasi di Canberra ini terbilang tinggi, mengingat bahwa menurut data KPU, tingkat partisipasi Pemilu 2019 di luar negeri secara rata-rata hanya 42%. Tingkat partisipasi sudah melebih target yang dari KPU (50%) pada Pemilu 2024,” ujarnya.
Turut hadir pula pemilih muda sekaligus pemilih pemula, yang baru pertama kali memberikan hak suaranya. Misalnya Satria Lembayung Pramono, yang mengungkapkan antusiasmenya. “Senang bisa ikut dalam pesta demokrasi ini. Saya mencari tahu profil para calon. Juga menyaksikan debat-debat yang ada di TV” ungkap putra dubes yang akrab disapa dengan panggilan Bayung ini.
Hari pencoblosan ini turut dimeriahkan dengan pasar senggol. Usai memberikan hak suaranya di area TPS, masyarakat dapat menikmati ragam jajanan tradisional asal Indonesia di area Pasar Senggol.
Pasar Senggol ini diselenggarakan atas kolaborasi antara komunitas Tangan Di Atas, Atase Perdagangan, KBRI Canberra, dan PPLN Canberra. KBRI Canberra memfasilitasi tenda yang digunakan para pedagang makanan. Atase Perdagangan mensponsori dana penyelenggaraan kegiatan.
Sedangkan PPLN Canberra membantu mempromosikan kegiatan Pasar Senggol yang diselenggarakan bersamaan dengan hari pemungutan suara di Canberra. Pasar Senggol ini sekaligus menjadi ajang promosi makanan khas Indonesia dan produk-produk dari Indonesia untuk warga negara Australia di Canberra dan sekitarnya.
“Tujuannya pelaku usaha (kuliner) di Canberra ini bisa naik kelas. Jadinya nanti setelah ini bisa membuka restoran Indonesia di Canberra dan seluruh Australia” kata Atase Perdagangan KBRI Canberra Agung Haris Setiawan.
Masyarakat yang ikut berjualan sangat senang dengan diadakannya Pasar Senggol ini. “Luar biasa kontribusinya untuk komunitas Indonesia di Canberra. Kalau bisa sering-sering diadakan Pasar Senggolnya, kalau bisa setahun lima kali,” kata Bu Iis, salah satu masyarakat yang berjualan makanan di Pasar Senggol ini.
Pasar Senggol ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Mereka senang karena selain memberikan hak suara di bilik suara, juga dapat melepas rasa rindu akan makanan tradisional Indonesia di Pasar Senggol.
Ada yang hadir mengambil antrean memilih, kemudian keluar ke area Pasar Senggol untuk menikmati kuliner. Ada juga yang setelah memilih, lanjut menikmati jajanan tradisional di Pasar Senggol.
Selanjutnya, penghitungan suara nanti dilaksanakan bersamaan dengan hari pencoblosan di Indonesia, Rabu (14/2/2024). Saat ini, kotak suara yang berisi surat sudah dicoblos telah disegel Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Canberra. Kotak suara tersebut telah disimpan di tempat dengan pengamanan ketat dan dipantau CCTV 24 jam.
“Penghitungan surat suara akan dilakukan di 14 Februari mendatang, setelah TPS di dalam negeri ditutup. Jadi setelah TPS ditutup pada jam 13.00 WIB, kami segera mulai penghitungan suara pada jam 17.00 waktu Canberra. Jika ada muncul hasil pemilu di luar negeri, bisa dipastikan itu tidak bersumber dari PPLN (Panitia Pemilu Luar Negeri),” kata Ketua PPLN Canberra David Silalahi dalam siaran persnya, Minggu (11/2/2024).
Pemilih di Canberra didominasi oleh pemilih muda dan kaum perempuan. PPLN Canberra mencatat sekitar 540 masyarakat Indonesia yang bermukim di Canberra hadir langsung mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) Luar Negeri yang bertempat di KBRI Canberra.
Jika dibandingkan dengan Daftar Pemilih Tetap, maka tingkat partisipasi pemilih di Canberra mencapai 75%. “Partisipasi di Canberra ini terbilang tinggi, mengingat bahwa menurut data KPU, tingkat partisipasi Pemilu 2019 di luar negeri secara rata-rata hanya 42%. Tingkat partisipasi sudah melebih target yang dari KPU (50%) pada Pemilu 2024,” ujarnya.
Turut hadir pula pemilih muda sekaligus pemilih pemula, yang baru pertama kali memberikan hak suaranya. Misalnya Satria Lembayung Pramono, yang mengungkapkan antusiasmenya. “Senang bisa ikut dalam pesta demokrasi ini. Saya mencari tahu profil para calon. Juga menyaksikan debat-debat yang ada di TV” ungkap putra dubes yang akrab disapa dengan panggilan Bayung ini.
Hari pencoblosan ini turut dimeriahkan dengan pasar senggol. Usai memberikan hak suaranya di area TPS, masyarakat dapat menikmati ragam jajanan tradisional asal Indonesia di area Pasar Senggol.
Pasar Senggol ini diselenggarakan atas kolaborasi antara komunitas Tangan Di Atas, Atase Perdagangan, KBRI Canberra, dan PPLN Canberra. KBRI Canberra memfasilitasi tenda yang digunakan para pedagang makanan. Atase Perdagangan mensponsori dana penyelenggaraan kegiatan.
Sedangkan PPLN Canberra membantu mempromosikan kegiatan Pasar Senggol yang diselenggarakan bersamaan dengan hari pemungutan suara di Canberra. Pasar Senggol ini sekaligus menjadi ajang promosi makanan khas Indonesia dan produk-produk dari Indonesia untuk warga negara Australia di Canberra dan sekitarnya.
“Tujuannya pelaku usaha (kuliner) di Canberra ini bisa naik kelas. Jadinya nanti setelah ini bisa membuka restoran Indonesia di Canberra dan seluruh Australia” kata Atase Perdagangan KBRI Canberra Agung Haris Setiawan.
Masyarakat yang ikut berjualan sangat senang dengan diadakannya Pasar Senggol ini. “Luar biasa kontribusinya untuk komunitas Indonesia di Canberra. Kalau bisa sering-sering diadakan Pasar Senggolnya, kalau bisa setahun lima kali,” kata Bu Iis, salah satu masyarakat yang berjualan makanan di Pasar Senggol ini.
Pasar Senggol ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Mereka senang karena selain memberikan hak suara di bilik suara, juga dapat melepas rasa rindu akan makanan tradisional Indonesia di Pasar Senggol.
Ada yang hadir mengambil antrean memilih, kemudian keluar ke area Pasar Senggol untuk menikmati kuliner. Ada juga yang setelah memilih, lanjut menikmati jajanan tradisional di Pasar Senggol.
(poe)