Ganjar Sebut Makan Siang Gratis untuk Turunkan Stunting Keliru

Jum'at, 09 Februari 2024 - 17:41 WIB
loading...
Ganjar Sebut Makan Siang Gratis untuk Turunkan Stunting Keliru
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan program makan siang gratis yang digagas oleh Capres 2 Prabowo Subianto dinilai tidak tepat. Foto/MPI/jonatahan
A A A
BOGOR - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan program makan siang gratis yang digagas oleh Capres 2 Prabowo Subianto dinilai tidak tepat dalam menyelesaikan permasalah stunting.

"Kemarin kami berdebat kalaulah ada yang bertanya kepada saya apakah Pak Ganjar setuju makan siang gratis? Oh kamu enggak setuju? Makan siang gratis kemarin mau dipakai penurunan stunting, ya maaf saya tidak setuju," kata Ganjar pada Hajatan Rakyat di Bogor, Jumat (9/2/2024).

Ganjar mengatakan, makan gratis tidak bisa menyelesaikan permasalahan stunting. Menurutnya, stunting harus ditangani sejak kehamilan sang ibu.



"Kenapa tidak setuju? Itu keliru. Stunting itu ditangani sejak ibu hamil seribu hari kehidupan pertama dan anak harus dikasih ASI eksklusif. Kalau seribu hari pertama mau diintervensi silahkan tapi yang lain maaf sepertinya keliru," kata Ganjar.

Ganjar pun menekankan, masyarakat juga bisa melakukan pencegahan dari berbagai macam penyakit dengan hidup bersih dan berolahraga serta apabila sakit langsung berobat ke dokter. Ganjar-Mahfud pun mempunyai program satu desa harus memiliki satu fasilitas kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang mumpuni.



"Maka kita ingin kesehatan itu dimulai dari kita sendiri mencegah, preventif, olahraga, hidup bersih. Baru kalau kemudian sakit kita bawa ke dokter. Maka setiap desa perlu Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes itu," kata Ganjar.

Ganjar juga memiliki program unggulan bersama Mahfud yakni KTP Sakti. Dengan adanya hal tersebut diharapkan bantuan BLT, PKH hingga pupuk dapat tersalurkan tepat sasaran.

Selain itu, kata Ganjar, program lainnya yang tidak kalah penting adalah investasi pendidikan pada seluruh keluarga di Indonesia. Dengan program satu keluarga miskin satu sarjana, diharapkan dapat merubah kehidupan keluarga di Indonesia menjadi lebih baik.

"Kemiskinan yang hari ini ada disana insyaallah akan kita selesaikan dengan investasi melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana. Agar kualitas kita lebih baik dan agar keluarga itu kelak hidup lebih baik," ungkapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)