Pengamat Politik Anggap Prabu Revolusi Melecehkan Akademisi

Kamis, 08 Februari 2024 - 10:50 WIB
loading...
Pengamat Politik Anggap Prabu Revolusi Melecehkan Akademisi
Tuduhan Prabu Revolusi terhadap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai melecehkan akademisi. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pengamat Politik Ari Junaedi menilai tuduhan Prabu Revolusi terhadap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melecehkan akademisi. Diketahui, Prabu Revolusi menuding pernyataan sikap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Jokowi sebagai sikap partisan.

“Tuduhan seperti itu sangat melecehkan akademisi. Pertama tentu akademisi mempunyai kredibilitas keilmuan kepakaran dan janganlah dianggap atau dituding stigma bahwa suara-suara yang berbeda itu dituduh sebagai suara partisan,” kata Ari dalam dialog Aksi Kawal Demokrasi yang ditayangkan YouTube SINDOnews, Kamis (8/2/2024).

Ari juga menyayangkan tuduhan yang dilontarkan oleh Prabu Revolusi terhadap para sivitas akademika tersebut. Padahal, kata Ari, Prabu sempat mendukung pasangan capres-cawapres tertentu dan pindah ke pasangan yang diduga menjadi sarang partisan.



"Oleh karena itu saya menyayangkan tuduhan yang dianggap mereka-mereka yang mempunyai suara kejernihan sebagai partisan," kata Ari.

Ari mencatat sudah ada 50 perguruan tinggi baik swasta dan negeri yang ikut menyuarakan keprihatinan terhadap demokrasi di Indonesia. "Mereka ini menyuarakan apa yang dirasa dan dilihat bagaimana etika dilanggar bagaimana moral diporak-porandakan dan itu dilakukan oleh elite-elite yang selama ini menjadi panutan. Tidak ada lagi nilai panutan saat ini," kata Ari.

Ari menyebut saat ini bangsa Indonesia mengalami sebuah krisis moral yang sangat besar dan hal tersebut berlangsung ketika pesta demokrasi akan segera dilakukan. "Oleh karena itu sekali lagi jangan menganggap atau menuding suara-suara kejujuran dari kampus dari berbagai pelosok Tanah Air ini dianggap sebagai suara partisan. Mereka tentu mempertaruhkan kredibilitas kebakaran keilmuannya dan harusnya ini menjadi perhatian besar," ungkapnya.

Untuk diketahui, Prabu Revolusi menilai pernyataan sikap para sivitas akademika dan guru besar yang mengkritisi Presiden Jokowi sebagai sikap partisan. Menurut Prabu, tindakan guru besar dan akademisi tersebut sebagai tindakan yang tidak elok.

"Bagi saya sangat tidak elok ketika kampus dicampuradukkan dengan kepentingan politik, apalagi jika tidak secara resmi mewakili kampus," tutur Prabu.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)