JK Ingatkan Aparat Netral dan Jangan Coba-coba Curi Suara Rakyat

Kamis, 08 Februari 2024 - 07:17 WIB
loading...
JK Ingatkan Aparat Netral...
Mantan wapres, Jusuf Kalla (JK) usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya Jalan Brawijaya No 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). FOTO/MPI/Chindy Aprilia
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mengingatkan seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri hingga kepala desa, agar bersikap netral di Pemilu 2024. Selain itu, juga tidak melakukan aksi kecurangan seperti mencuri suara rakyat.

Hal ini disampakan JK usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya Jalan Brawijaya No 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

"Kita dukung aparat negara, polisi, tentara kepala desa agar kembali ke hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat. Karena suara ini dari hati nuraninya," katanya.



"Jangan ada yang mencuri. Bukan suaranya Prabowo, Anies, Ganjar dicuri, bukan. Tapi suara rakyat yang dicuri kalau tak sesuai hati nurani. Karena itu, gerakan ini sampaikan itu," lanjut JK.

Di sisa masa kampanye ini, JK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga pemilu dari kecurangan, sehingga hasil dari proses penyelenggaraan pemilu ini bisa diterima oleh semua pihak.

"Dengan pemilu yang bersih, dapat memilih pemimpin yang bersih. Kalau prosesnya salah, maka pemimpin yang dipilih juga salah. Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang," katanya.

Kritik Bansos Jokowi

Pada kesempatan yang sama JK juga mengkritik bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintahan Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi yang membagikan bansos di tempat umum merupakan hal yang melanggar aturan. Sebab, pada dasarnya bansos harus diberikan kepada masyarakat yang berhak berdasarkan pendataan bukan secara random di jalan atau pun di pasar-pasar.

Baca juga: Daftar Bansos Jokowi di Tahun Politik, Rogoh APBN Nyaris Rp500 Triliun

"Memberikan bansos dalam keadaan rakyat susah itu benar, tapi caranya harus benar jangan dikasih di pinggir jalan, di pasar, dan tempat umum. Aturan yang benar bansos diberikan sesuai nama alamat yang terdata, untuk itu bansos yang bagikan adalah kepala desa atau camat, kalau yang dilakukan selama ini belum tentu yang menerima itu orang yang butuh," kata JK.

Selain mengkritik terkait metodenya, JK juga menganggap waktu pemberian sebelum pemilu sangat penuh muatan politis. "Termasuk timingnya juga harus yang benar kenapa harus dipaksakan sebelum tanggal 14 (Februari 2024) kenapa tidak tanggal 20 (februari 202) saja," ujar JK.

GNB merupakan gerakan yang dimotori oleh tokoh bangsa yang bertujuan mengawal Pemilu agar berlangsung dengan bersih dengan fair, transparan, dan jujur serta bebas dari berbagai kecurangan dan tekanan, sehingga menghasilkan pemilu yang berkualitas dan bermartabat yang menjadi modal untuk kelangsungan pembangunan Indonesia ke depan.

Tokoh-tokoh GNB yang hadir di kediaman JK di antaranya istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Abdurrahman beserta putrinya Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid; Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom, mantan Dubes Makarim Wibisono, dan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komarudin Hidayat.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
Soroti Penempatan Perwira...
Soroti Penempatan Perwira Polri di Lembaga Sipil, MPSI: Berpotensi Ancam Netralitas
Buka Rapim TNI, Panglima...
Buka Rapim TNI, Panglima Agus Apresiasi Jajarannya Jaga Situasi Kondusif Pemilu 2024
KPU-Bawaslu Jakarta...
KPU-Bawaslu Jakarta Dapat Skor Indeks Kepatuhan Etik Penyelenggara Pemilu Terendah
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Menkum Resmi Akui Kepengurusan...
Menkum Resmi Akui Kepengurusan PMI Pimpinan Jusuf Kalla
Trump akan Dihukum terkait...
Trump akan Dihukum terkait Pemilihan Umum 2020 Jika Tidak Menang Pilpres 2024
Kongres AS Sahkan Kemenangan...
Kongres AS Sahkan Kemenangan Trump dalam Pemilu 2024
Pemilu AS 2024 Mengubah...
Pemilu AS 2024 Mengubah Makna Demokrasi, Berikut 5 Faktanya
Rekomendasi
Rony Tua Pohan Diyakini...
Rony Tua Pohan Diyakini Punya Semangat Satukan Pomparan Ni Boltok Horbo Simanjuntak
Saksikan Program Baru...
Saksikan Program Baru Bertajuk iNews Sport Mulai 5 Mei, Senin-Jumat Pukul 23.00WIB 
Sejarah Perseteruan...
Sejarah Perseteruan Manchester United vs Manchester City: Old Trafford Sempat Hancur saat Perang Dunia II 
Berita Terkini
Momen Prabowo Telepon...
Momen Prabowo Telepon Anthony Albanese yang Kembali Jadi Perdana Menteri Australia
UU Perampasan Aset:...
UU Perampasan Aset: Langkah Strategis Pemerintah dan KPK Pulihkan Kerugian Negara
Angka Keguguran dan...
Angka Keguguran dan Bayi Lahir Prematur di Gaza Tinggi
Ekraf Hunt 2025, Wadah...
Ekraf Hunt 2025, Wadah Promosi Karya IP Indonesia ke Kancah Global
RBPI Gandeng Sahabat...
RBPI Gandeng Sahabat Polisi Gelar Seminar Tingkatkan Keselamatan Berkendara
Mantan Jubir Gus Dur...
Mantan Jubir Gus Dur Bicara Lain Dulu Lain Sekarang, Sindir Siapa?
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved