M Lutfi: Indonesia Mau Maju, Kuncinya Produk Dibuat di Dalam Negeri

Senin, 05 Februari 2024 - 16:05 WIB
loading...
M Lutfi: Indonesia Mau Maju, Kuncinya Produk Dibuat di Dalam Negeri
Mantan Mendag Muhammad Lutfi berbicara di Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024). Foto: Ist
A A A
JOMBANG - Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menuturkan program hilirisasi yang telah dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal dilanjutkan. Tanpa hilirisasi atau pembuatan produk di dalam negeri, Indonesia tidak akan maju.

"Kalau Indonesia mau maju, hanya satu tiketnya yakni barang-barang dibuat di Indonesia. Sebab itu, kita harus memilih pemimpin yang membuat di Indonesia. Pemimpin itu adalah Prabowo-Gibran," ujar Lutfi di Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024).



Menurut dia, hanya Prabowo-Gibran yang secara tegas akan melanjutkan program hilirisasi yang telah dijalankan Jokowi.

Lutfi membagikan kisahnya saat diutus Jokowi pergi ke Kepulauan Karibia tepatnya Suriname, tahun 2017. Untuk bisa tiba di Suriname, dia harus terlebih dahulu transit di Eropa dan Amerika.

Saat tiba di Eropa dan Amerika, Lutfi dijemput mobil-mobil mewah. Namun, ketika tiba di Suriname, dia dijemput Suzuki Ertiga yang ternyata saat diperiksa mobil tersebut dibuat di Indonesia.

Meski tidak semewah mobil jemputan di Eropa dan Amerika, dia merasa lebih nyaman saat menaiki mobil buatan Indonesia. Ini merupakan salah satu bukti nyata keberhasilan hilirisasi.

Dia menjelaskan program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak Indonesia, generasi penerus bangsa. Dia juga mengingatkan pentingnya program tersebut untuk melahirkan generasi yang sehat dan pintar menyongsong Indonesia Emas 2045.

Di sisi lain, Lutfi mengingatkan para santri dan pengasuh Ponpes Tambak Beras untuk selalu menjaga Islam di negeri ini sebagai Islam yang Rahmatan Lil Alamin yakni Islam yang toleran dan moderat.

"Saya titip Ponpes Tambak Beras menjaga Islam kita menjadi sangat toleran. Jangan sampai menerima Islam yang tidak toleran. Untuk itu kita juga harus memilih pemimpin yang benar," ucapnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1913 seconds (0.1#10.140)