Dialog dengan Masyarakat Aceh, Mahfud MD Komitmen Sejahterakan Guru dan Santri
loading...
A
A
A
ACEH - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menawarkan program pendidikan yang maju dalam diskusi Tabrak, Prof! yang digelar di MZ Coffee, Kota Banda Aceh pada Rabu, 31 Januari 2024. Mahfud mengaku telah menyiapkan sejumlah program.
Berdiskusi dengan salah satu warga bernama Rizal, Mahfud MD menyebut akan memperjuangkan pemajuan pendidikan dengan cara memberi honor yang cukup kepada para tenaga pendidik. Selain itu juga akan meningkatkan kesejahteraan santri.
“Saya di Sabang, melihat guru-guru agama di sini sangat penting perannya untuk mendidik masyarakat. Sehingga, saya tawarkan nanti, guru-guru agama, marbot masjid, kita kasih honor yang cukup agar kehidupannya sejahtera,” kata Mahfud.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan santri, misalnya, Program Rekognisi Ijazah untuk memudahkan santri dalam melanjutkan pendidikan dan mendapatkan pekerjaan dan Beasiswa Afirmasi, serta Dana Abadi Pesantren untuk mendukung pendidikan santri di jenjang yang lebih tinggi," lanjutnya.
Selain menawarkan pemajuan pendidikan, Mahfud juga menawarkan program jangka menengah berupa perpanjangan dana otsus untuk pembangunan Aceh. Tawaran ini didasari oleh catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada 2023 yang menyatakan Provinsi Aceh masih bertahan sebagai Provinsi termiskin di Sumatra.
“Untuk jangka menengah, dua tahun lagi dana otonomi khusus (otsus) Aceh akan habis. Nanti kita perjuangkan agar dana otsus diperpanjang untuk pembangunan Aceh," tambahnya.
Mahfud mengaku, di luar soal partai politik, ia datang dari satu kelompok masyarakat yang punya kesamaan jiwa dengan Aceh, yaitu dari masyarakat Madura yang kental keislamannya. Dari kesamaan itu, Mahfud MD bertekad untuk memperjuangkan nilai-nilai yang sama.
"Saya dari Madura. Saya mempunyai jiwa yang sama untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman di dalam berbangsa dan bernegara, sehingga nasionalisme kita itu juga hidup," ucapnya.
Berdiskusi dengan salah satu warga bernama Rizal, Mahfud MD menyebut akan memperjuangkan pemajuan pendidikan dengan cara memberi honor yang cukup kepada para tenaga pendidik. Selain itu juga akan meningkatkan kesejahteraan santri.
“Saya di Sabang, melihat guru-guru agama di sini sangat penting perannya untuk mendidik masyarakat. Sehingga, saya tawarkan nanti, guru-guru agama, marbot masjid, kita kasih honor yang cukup agar kehidupannya sejahtera,” kata Mahfud.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan santri, misalnya, Program Rekognisi Ijazah untuk memudahkan santri dalam melanjutkan pendidikan dan mendapatkan pekerjaan dan Beasiswa Afirmasi, serta Dana Abadi Pesantren untuk mendukung pendidikan santri di jenjang yang lebih tinggi," lanjutnya.
Selain menawarkan pemajuan pendidikan, Mahfud juga menawarkan program jangka menengah berupa perpanjangan dana otsus untuk pembangunan Aceh. Tawaran ini didasari oleh catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada 2023 yang menyatakan Provinsi Aceh masih bertahan sebagai Provinsi termiskin di Sumatra.
“Untuk jangka menengah, dua tahun lagi dana otonomi khusus (otsus) Aceh akan habis. Nanti kita perjuangkan agar dana otsus diperpanjang untuk pembangunan Aceh," tambahnya.
Mahfud mengaku, di luar soal partai politik, ia datang dari satu kelompok masyarakat yang punya kesamaan jiwa dengan Aceh, yaitu dari masyarakat Madura yang kental keislamannya. Dari kesamaan itu, Mahfud MD bertekad untuk memperjuangkan nilai-nilai yang sama.
"Saya dari Madura. Saya mempunyai jiwa yang sama untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman di dalam berbangsa dan bernegara, sehingga nasionalisme kita itu juga hidup," ucapnya.
(cip)